Tradisi Lebaran Ketupat

Meriahnya Lebaran Ketupat di Trenggalek, Warga Rela Berdesakan Berebut Gunungan Ketupat

Pelaksanaan lebaran ketupat 2024 di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek berlangsung meriah, Rabu (17/4/2024)

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
Purak ketupat di Lapangan Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek dalam rangkaian Lebaran Ketupat 1445 H, Rabu (17/4/2024) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TRENGGALEK - Pelaksanaan lebaran ketupat 2024 di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek berlangsung meriah, Rabu (17/4/2024).

Ribuan masyarakat berkumpul di lapangan Kecamatan Durenan, dan Pondok Pesantren Babul Ulum, Desa Durenan serta di sepanjang rute arak-arakan gunungan ketupat atau gunungan lanang dan gunungan hasil bumi atau perempuan.

Arak-arakan gunungan ketupat dimulai dari rumah kepala desa Durenan, lalu melewati jalan perkampungan penduduk menuju Ponpes Babul Ulum.

Setibanya di Ponpes, gunungan ketupat dan hasil bumi didoakan oleh KH Abdul Fattah Mu'in yang kemudian di arak menuju Lapangan Kecamatan Durenan melalui jalan nasional Trenggalek - Tulungagung.

Di lapangan Kecamatan Durenan, masyarakat dari berbagai daerah sudah menunggu untuk memperebutkan ketupat serta hasil bumi tersebut.

Seorang masyarakat, Adila Azkia sangat antusias untuk bisa mendapatkan ketupat tersebut. Ia rela berdesakan untuk mendapatkan berkah dari ketupat yang sudah didoakan oleh para ulama tersebut.

"Alhamdulillah tidak terlalu sulit untuk mendapatkan ketupat. Kalau untuk mendapatkan ketupatnya memang harus berdesak-desakan karena banyak orang yang berebut, tapi yang buah-buahan cukup mudah karena tidak terlalu banyak peminatnya," kata Adila, Rabu (17/4/2024).

Warga asal Madiun tersebut menilai tradisi lebaran ketupat tersebut cukup unik karena belum pernah ia temui sebelumnya di Madiun.

Begitu juga selama ia kuliah di Kabupaten Tulungagung, ia juga belum menemui tradisi serupa.

"Ini sedang observasi bersama teman-teman, benar-benar pengalaman baru. Cukup unik juga karena tidak ada yang seperti ini di daerah lain," lanjutnya.

Baca juga: Menikmati Ketupat Sayur Gratis di Tulungagung, Siapa Saja Boleh Mampir dan Makan Bersama

Saking antusiasnya, Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung tersebut mengikuti semua prosesi mulai dari pemberangkatan, arak-arakan, pembacaan doa oleh para kiai, sampai membongkar ketupat (purak ketupat).


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sofyan Arif Candra/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved