Berita Viral

Akses Jalan Rusak, Nenek Sakit di Ponorogo Harus Ditandu Warga

Sebuah video berdurasi 24 detik viral. Di mana video tersebut terpotret seorang nenek harus digotong beramai-ramai oleh warga.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Istimewa
Viral, nenek di Ponorogo harus ditandu untuk mendapat perawatan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Ponorogo - Viral di media sosial nenek berusia 80 tahun, Boirah, harus ditandu karena sakit di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Peristiwa itu terjadi Selasa (28/5/2024).

Sebuah video berdurasi 24 detik viral. Di mana video tersebut terpotret seorang nenek harus digotong beramai-ramai oleh warga.

Boirah mengalami keseleo setelah terjatuh di rumahnya, sehingga harus ditandu untuk menuju jalan raya.

Kemudian dinaikkan mobil untuk dibawa berobat. Jalan yang dilalui pantauan di lokasi memang sangat memeprihatinkan. Jalannya naik turun dengan akses yang tidak memadai

Ternyata tidak hanya sekali warga Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo sering sekali mengalami hal tersebut.

Jalan di desa itu hanya bisa dilewati oleh sepeda motor. Juga kondisinya rusak parah dan berbatu.

Baca juga: Pemerintah Arab Saudi Perketat Check Point Menuju Makkah

“Kalau musim hujan tidak bisa dilewati karena licin. Jadi kejadian seperti Nenek Boirah tidak hanya sekali,” ungkap Kades Sidoharjo, Sarmin, Jumat (31/4/2024).

Dia meminta Pemkab Ponorogo untuk turun tangan. Lantaran Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa membangun jalan yang mengarah ke Lingkungan Wonopuro.

“Sebenarnya desa ini mau membangun desa itu tapi tidak berani, karena jalanan masih milik Perhutani dan tidak diperbolehkan dana desa untuk membangun jalan milik Perhutani,” tegasnya.

Dia mengaku bahwa Pemdes Sidoharjo ingin membangun tapi kesulitan untuk mengajukan hibah tanah ke desa tanah Perhutani itu.

Baca juga: Peringati Hari Lanjut Usia Nasional, Bupati Ipuk Senam Bareng Para Lansia

“Kalau bisa tolong dibantu untuk menghibahkan tanah itu ke desa, biar desa membangun jalan itu,” papar Sarmin.

Sarmin berharap Pemkab Ponorogo juga turut tangan. “Harapan saya pak bupati dan pemda tolonglah membantu bagaimana caranya supaya tanah itu dihibahkan ke desa biar desa bisa membangun,” tambahnya.

Lingkungan Wonopuro sendiri saat ini dihuni sebanyak 140-an jiwa yang terdiri dari 37 kepala keluarga. Mereka tinggal ditengah hutan lindung yang ada dibawah Gunung Wonopuro dengan jumlah rumah sebanyak 30 rumah. Untuk menuju lingkungan Wonopuro, saat ini hanya bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved