Berita Pasuruan
Grebek Stunting Kembali Hadir, Wawali Kota Pasuruan Minta Waspadai Munculnya Balita Stunting Baru
Turunnya angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan pada tahun 2023 tidak lantas membuat Pemkot Pasuruan berleha-leha
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Turunnya angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan pada tahun 2023 tidak lantas membuat Pemkot Pasuruan berleha-leha.
Justru sebaliknya, Pemkot menjadikan hal ini sebagai momentum untuk terus gaspol menggenjot penurunan angka balita stunting demi mencapai target di bawah 5 persen pada 2024.
Salah satu kebijakan yang akan terus dilakukan adalah melanjutkan program Grebek Stunting yang dinilai mampu memberikan dampak signifikan bagi penurunan stunting.
Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menegaskan turunnya angka prevalensi stunting hingga tembus angka 11,7 persen ini jangan sampai membuat lengah.
Hal yang harus diantisipasi menurut Mas Adi adalah munculnya balita stunting baru. ‘’Jangan terlalu bereuforia,” katanya, Rabu (12/6/2024).
Dia juga mengatakan, perlu antisipasi munculnya balita stunting baru. "Jangan sampai balita lama yang stunting sudah lulus, malah nambah ada yang baru," lanjutnya.
Grebek Stunting akan dilaksanakan dengan melibatkan beberapa perangkat daerah terkait. Dinas Kesehatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan lainnya.
Mas Adi juga menyinggung soal pentingnya pendekatan kolaboratif antar stakeholder. Kolaborasi perlu ditingkatkan mengingat faktor penyebab stunting itu kompleks.
Bukan hanya soal tak hanya soal pemenuhan gizi semata, namun lebih jauh juga dipengaruhi faktor sosial budaya dan faktor-faktor lain.
Ia juga mengapresiasi peran lurah selama ini yang menjadi ujung tombak penanganan stunting karena sangat paham tentang kondisi wilayahnya, profil penduduknya.
Baca juga: ASN Pemkab Jember Wajib Miliki Anak Asuh, Demi Wujudkan Zero Growth Stunting
Mas Adi berpesan agar verifikasi dan validasi dalam pendataan stunting harus akurat. Jangan sampai ada kasus balita masuk kategori stunting tidak terdata’.
Wawali juga belajar banyak dari daerah lain, seperti Kota Surabaya yang sangat komprehensif dalam mengolah data dan kesepahaman data hingga tingkat (RT/RW).
“Di Kota Surabaya angka stunting turun signifikan. Kita bisa belajar banyak e mereka dan mereplikasi metodologi yang cocok dengan karakteristik Kota Pasuruan,” tutupnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Grebek Stunting
stunting
Wakil Wali Kota Pasuruan
Kota Pasuruan
TribunJatimTimur.com
Pemkot Pasuruan
| Ketua DPRD Dorong Sekolah di Pasuruan Jadi Tempat Pendidikan Aman dan Tangguh Bencana |
|
|---|
| Silaturahmi ke Bupati Pasuruan, Pengurus Baru Partai Golkar Komitmen Sinergi Bangun Daerah |
|
|---|
| Pemenang Hadiah Tanah Hari Jadi Kabupaten Pasuruan Lapor Polisi |
|
|---|
| Jawab Pandangan Umum DPRD, Bupati Pasuruan: Efektivitas Anggaran dan Keberpihakan untuk Rakyat Kecil |
|
|---|
| Bupati Pasuruan Sidak Puskesmas Kejayan, Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/audit-stunting-kota-pasuruan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.