Kecelakaan di Tol Solo Ngawi
Cerita Penumpang Selamat Kecelakaan Elf di Tol Solo-Ngawi, Bangunkan Sang Ayah Tapi Tak Bergerak
Berikut penuturan korban selamat dalam peristiwa kecelakaan minibus elf di Tol Solo - Ngawi, Boyolali yang sebabkan 6 orang meninggal
Yakni, ungkap Firdausatun, kakaknya sempat melihat sang ayahanda; Abdul Manan sedang memomong kedua cucu kesayangannya berinisial AMF (4) dan AM (9 bulan), di atas kedua pahanya, saat duduk di pinggir pembatas kendaraan rest area.
Kini, pihak keluarga besar di Surabaya, masih menunggu proses kepulangan jenazah para korban ke rumah duka.
Rencananya, kelima korban keluarga besar Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya bakal dimakamkan pada malam ini di TPU Kalilom Lor, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.
Diketahui, lima dari enam orang korban tewas penumpang Minibus Elf tersebut merupakan rombongan satu keluarga pengasuh Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya.
Yayasan pendidikan Agama Islam tersebut, berlokasi di Jalan Kalilom Lor 1 No 25, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya. Pemimpin sekaligus pengasuh yayasan, Abdul Manan (69).
Dia merupakan satu diantara enam orang korban tewas akibat kecelakaan tersebut. Sedangkan lima orang korban tewas lainnya, merupakan cucunya, berinisial AMF (4) dan AM (9 bulan).
Kemudian, anak kandungnya yang keenam, Achmad Rofiuzein (26). Kemudian, menantunya, Rifatul Fatati (26).
Baca juga: Kunjungi Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi, Menteri Sandiaga: Pengalaman World Class Tourism
Sedangkan, korban tewas bernama Ahmad Fendi Ghozali (24), merupakan kru minibus bertugas sebagai pemandu wisata.
Sekadar diketahui, sebuah mobil Elf berpenumpang 22 orang bernopol AG-7810-V, bertabrakan dengan truk di Tol Solo-Ngawi Kilometer 498.800 jalur B, Sabtu (13/7/2024). Akibatnya enam penumpang meninggal dunia dan 14 orang terluka.
Sementara dikutip dari Kompas.com, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, dugaan sementara polisi mengenai penyebab kecelakaan maut ini, ditengarai dua kemungkinan, antara mengantuk atau over kapasitas.
"Kita menduga ada beberapa hal. Pertama waktu kejadian kita menduga mengantuk. Kedua apakah over kapasitas sehingga mengakibatkan kurang berfungsinya daya kerja rem itu nanti akan kita kembangkan penyelidikan dan penyidikan dengan mengundang beberapa ahli," ungkap dia kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).
Petrus juga mengatakan, kronologi kecelakaan bermula saat elf berjalan dari arah timur Surabaya dengan tujuan akhir Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, elf menabrak truk yang berjalan searah di depannya dan terjadi kecelakaan.
"Insiden menyebabkan enam penumpang meninggal dunia, 14 luka ringan dan dua selamat," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Luhur Pambudi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.