Pilkada Jember 2024

Survei Indikator Politik Indonesia Pilkada Jember 2024, Elektabilitas Gus Fawait Unggul

Lembaga Survei asal Jakarta ini melakukan simulasi head to head Pilkada Jember 2024, elektabilitas Muhammad Fawait alias Gus Fawait mencapai 52,2%

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Istimewa
Hasil Survei Indikator Politik atas survei elektabilitas kandidat Pilkada Jember 2024 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi hasil Pilkada Jember 2024. Lembaga Survei asal Jakarta ini melakukan simulasi head to head Pilkada Jember 2024, elektabilitas Muhammad Fawait alias Gus Fawait mencapai 52,2 Persen.

Politisi Partai Gerindra ini unggul atas Calon Bupati Jember petahana Hendy Siswanto, yang elektabilitasnya berada di angga 39,2 persen. Serta masih terdapat 8,7 persen responden menyatakan tidak tahu.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan survei tersebut dilakukan sejak 8-11 Agustus 2024. Hal ini untuk memotret peluang  nama-nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruangan publik dan menjadi perbincangan warga Jember menjelang Pilkada pada November 2024 mendatang.

Baca juga: Cek Jalan Papring, Bupati Ipuk: Tahun 2024 Banyuwangi Bangun dan Perbaiki Jalan 821,4 KM Jalan

"Survei ini jumlah sampel 800 responden, mereka semua memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau yang telah menikah ketika survei dilakukan," katanya, Jumat (30/8/2024).

Menurutnya penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multi stage random sampling terhadap 800 responden, dengan toleransi kesalahan atau margin of error ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali mutu terhadap hasil wawancara dilakukan secara random. Sebesar 20 persen dari total sampel, para supervisor kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Supaya dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti," ulasnya.

Baca juga: Sambut Pelantikan DPRD Provinsi 2024 - 2029, Puguh Pamungkas Perkenalkan Wadah Aspirasi Digital

Kumoro menyebut elektabilitas Kandidat Calon Bupati Jember 2024 Petahana mengalami penurunan, jika dibandingkan hasil survei pada April 2024 lalu.

"Hasil survei April 2024, elektabilitas Hendy Siswanto masih 42, 39 persen. Sekarang turun menjadi 39, 2 persen," ungkapnya.

Sebaliknya, kata Kumoro, elektabilitas Gus Fawait sebagai kandidat Calon Bupati Jember penantang justru malah meningkat bila dibandingkan hasil survei pada April 2024.

"Pada April 2024, elektabilitas Gus Fawait masih 49, 3 persen. Sementara hasil survei sekarang meningkat menjadi 52,2 persen," ulasnya.

Kumoro menyebut lembaga survei ini juga menguji simulasi head to head Pilkada Jember antara pasangan calon antara Gus Fawait–Djoko Susanto melawan Hendy Siswanto –Muhammad Bayla Firjaun Barlaman alias Gus Firjaun. 

Baca juga: Dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSSA Malang 

"Temuan survei menunjukkan pasangan calon Gus Fawait–Djoko Susanto mencapai 50,7 persen. Ini sangat berpotensi menumbangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati petahana Hendy Siswanto – M. Bayla Firjaun Barlaman 40,1 persen. Sementara responden tidak tahu sebesar 9,2 persen," tuturnya.

Pada Survei ini, kata dia, juga memotret evaluasi kinerja Bupati Jember petahana. Hasilnya ditemukan 73, 3 persen masyarakat menyatakan puas, kemudian 22,1persen kurang puas dan 4,6 persen responden tidak tahu.

"Temuan tidak jauh berbeda juga dalam evaluasi terhadap kinerja wakil bupati 
petahana. Survei Indikator Politik Indonesia mendapati 65,1 persen menyatakan sangat puas, ada 23,1 persen kurang puas dan 11,8 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab," paparnya.

Baca juga: Faida Tak Mau Arahkan Pendukungnya ke Kandidat Lain di Pilkada Jember

Kumoro menyebut terdapat empat masalah besar yang harus segera diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati petahana. Kata dia, terdapat 31,6 persen responden mengeluhkan harga kebutuhan pokok semakin mahal.

"Disusul secara berturut-turut dengan masalah harga pupuk mahal yang persentasenya mencapai 26,2 persen.  Lalu 13, 0 masalah kondisi jalan rusak serta 12, 3 persen mereka mengeluh mencari lapangan pekerjaan," jlentrehnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved