Berita Pasuruan

Gowes Santri 2024, Kolaborasi Santri Dibutuhkan Untuk Terus Membangun Pasuruan

Acara gowes ini diikuti sejumlah kiai, gus termasuk Jamaah Gowes Sarungan (Jagongan). Tak hanya itu, para santri juga ambil bagian dalam gowes ini.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Galih Lintartika
 Pj Bupati Pasuruan Nurkholis mengayuh sepedanya diikuti Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin dalam peringatan Hari Santri Nasional. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Ribuan pencinta gowes mengikuti Gowes Santri yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan bersama DPRD, dan PCNU, Minggu (20/10/2024).

Acara gowes ini diikuti sejumlah kiai, gus termasuk Jamaah Gowes Sarungan (Jagongan). Tak hanya itu, para santri juga ambil bagian dalam gowes ini.

Baca juga: Motif Batik Gajah Oling Resmi Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi 

Para peserta gowes tampak mengenakan sarung sebagai simbol santri. Rute yang diambil dalam gowes santai ini hanya 10 KM keliling di sekitaran kantor PCNU.

Pj Bupati Pasuruan Nurkholis mengaku bangga karena hari ini bisa membersamai para santri dan para kiai untuk bersepeda santai dalam rangka hari santri.

“Kami juga punya agenda lain dalam memperingari hari santri. Insyallah kami akan memecahkan rekor muri dengan tanam mangga putar,” katanya.

Baca juga: Memasuki Usia ke - 60 Tahun, Golkar Pasuruan Ingin Semakin Dicintai

Selain itu, tepat pada tanggal 22 nanti, ada upacara yang sedikit unik. Dia meminta seluruh pejabat untuk memakai baju yang berbahan sarung.

“Sedikit aneh tapi Insyallah bagus. Insyallah kolaborasi Pemkab Pasuruan dengan santri, dengan PCNU bisa terjaga dan lebih mantap lagi,” sambungnya.

Ketua PCNU Kabupaten KH Imron Mutamakkin menyebut, gowes ini menjadi cara untuk nostalgia dengan semangat santri yang mandiri.

Baca juga: Gantian, Luluk dan Khofifah Kampanye Bertemu Warga Banyuwangi 

“Dulu santri itu mandiri, karena harus bisa hidup di pondok tanpa harus menunggu bantuan dari orang tua. Semangat mandiri yang ingin kami tumbuhkan kembali,” jelasnya.

Dia menyebut, kedepan, tantangan zaman tidak akan semakin ringan tapi semakin berat. Maka, santri ke depan harus lebih bisa kuat dan mandiri.

“Hari ini kami juga menghadirkan bazar jajanan tradisional. Tujuannya mengingatkan kembali dengan jajanan yang sehat tidak seperti sekarang yang serba fast food,” urainya.

Dan dampaknya, kata dia, bagi kesehatan tidak baik. Maka, ia mengajak santri untuk kembali ke pola hidup sehat dengan membeli jajanan yang sehat.

 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved