Berita Pasuruan

Stakeholders Forum and Sharing Session AWS 2025 : Kekuatan Kolaborasi Jaga Air Sungai Berkelanjutan

Stakeholders Forum and Sharing Session Alliance for Water Stewardship (AWS) 2025: “Kekuatan Kolaborasi Dalam Menjaga Air Sungai yang Berkelanjutan”

Dok Yayasan Cempaka Education Center
SHARING SESSION - Alliance for Water Stewardship menggelar Stakeholders Forum and Sharing Session AWS 2025 pada 5 Agustus 2025 di Royal Senyiur Hotel, Pasuruan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Kelestarian lingkungan adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini tak bisa lepas dari kualitas air sungai, serta akses terhadap sanitasi yang aman. Tantangan pengelolaan sanitasi dan air limbah yang masih dihadapi oleh berbagai daerah, termasuk Desa Ngadimulyo di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, menunjukkan urgensi untuk memperkuat aksi bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Penurunan kualitas air sungai berdampak langsung pada ekosistem yang dapat meningkatkan risiko lingkungan, terutama di wilayah-wilayah yang hidup berdampingan dengan sungai. Permasalahan ini bersifat lintas sektor, sehingga membutuhkan kerja sama multipihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, untuk merancang solusi berbasis kolaborasi dan kesepahaman bersama.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen kolektif dalam menjaga sumber daya air, AWS menggelar Stakeholders Forum and Sharing Session AWS 2025 pada 5 Agustus 2025 di Royal Senyiur Hotel, Pasuruan. Stakeholders Forum and Sharing Session AWS 2025 hadir sebagai wadah dialog, pertukaran implementasi terbaik, dan pembentukan sinergi lintas sektor untuk mendorong pengelolaan sanitasi yang aman serta pelestarian kualitas air sungai secara berkelanjutan.

Dengan mengusung tema “Kekuatan Kolaborasi dalam Menjaga Air Sungai yang Berkelanjutan”, kegiatan ini diharapkan menjadi titik temu bagi para pemangku kepentingan untuk menyatukan visi, memperkuat jaringan kerja, dan merancang aksi kolektif dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang bertanggung jawab dan berdaya guna.

“Permasalahan risiko air ini tidak bisa diatasi secara individu. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran terhadap Tata Kelola Air yang Baik untuk mencegah dan mengatasi potensi permasalahan air, mulai dari kuantitas, kualitas dan hygiene sanitasi yang terjadi di DAS Kedunglarangan. Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi para pemangku kepentingan di DAS Kedunglarangan untuk menyatukan visi, memperkuat sinergi, dan menyusun langkah nyata demi pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat,” tutur I Made Mahendra Wijaya, Head of Manufacturing East of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna).

Melalui forum ini, AWS berharap dapat mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga sanitasi dan air sungai, serta memperkuat kolaborasi demi terciptanya lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Selain itu, upaya ini juga diharapkan mampu membangun sinergi lintas sektor dalam pelestarian lingkungan, serta mendukung keberlangsungan program manajemen risiko air yang adaptif dan inklusif. Melalui komitmen bersama, AWS dan para mitra berharap dapat memperkuat kesadaran publik dan mendorong praktik tata kelola air yang berkelanjutan demi masa depan lingkungan yang lebih sehat.

Tujuan Kegiatan 

Bersinergi membangun kolaborasi bersama para pemangku kepentingan dengan Sampoerna Sukorejo Plant untuk memperbaiki dan menjaga keberlanjutan kualitas dan kuantitas air tanah, serta air permukaan di DAS Kedunglarangan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan

Menginformasikan program-progam implementasi pengelolaan sumber daya air sesuai standar AWS Global oleh Sampoerna.

Tentang Sampoerna

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – afiliasi dari Philip Morris International Inc. (PMI) – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan terdiri dari usaha manufaktur dan perdagangan rokok serta produk tembakau bebas asap dan produk mengandung nikotin. Sampoerna memproduksi beberapa merek kretek terkenal seperti Sampoerna A, “Raja Kretek” legendaris Dji Sam Soe, dan Sampoerna Kretek. Sampoerna juga mendistribusikan produk rokok merek Marlboro ke seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia (PMID), anak perusahaan dari PMI.

Sejak diakuisisi oleh PMID pada tahun 2005, nilai investasi Sampoerna telah mencapai lebih dari 6,4 miliar dollar AS. Saat ini, Sampoerna mengoperasikan sembilan fasilitas produksi yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Karawang, Blitar, dan Tegal, termasuk fasilitas manufaktur untuk produk tembakau inovatif bebas asap dengan fokus ekspor ke Asia Pasifik dan pasar domestik. Sampoerna juga bermitra dengan 43 Mitra Produksi Sigaret di seluruh Jawa dengan lebih dari 90.000 tenaga kerja, sebagian besar dalam produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 105 kantor penjualan dan kantor distribusi wilayah di seluruh Indonesia.

Di bawah payung Program Keberlanjutan "Sampoerna untuk Indonesia", Sampoerna berkomitmen untuk mengembangkan UMKM melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Saat ini, SRC memberdayakan lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia, dengan dampak ekonomi mencapai Rp236 triliun per tahun, setara dengan 11,4 persen PDB Retail Nasional 2022. Sementara itu, SETC telah melatih lebih dari 97.000 peserta di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP”.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi kami di www.sampoerna.com atau ikuti kami di media sosial:

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved