Tolak Revisi UU TNI
Demo Tolak UU TNI di Malang Berujung Ricuh, DPRD Ajak Dialog
Dalam insiden tersebut, massa menjebol pagar sisi utara gedung DPRD dan membakar salah satu pos keamanan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MALANG – Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang dilakukan oleh massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Minggu (24/3/2025) malam.
Dalam insiden tersebut, massa menjebol pagar sisi utara gedung DPRD dan membakar salah satu pos keamanan.
Satu pos lainnya mengalami kerusakan parah akibat aksi demonstrasi yang berujung anarkis. Situasi akhirnya dapat dikendalikan setelah aparat keamanan turun tangan membubarkan massa. Saat ini, kondisi di sekitar gedung DPRD Kota Malang sudah kembali kondusif.
Baca juga: Demonstrasi Tolak UU TNI di Malang Berujung Ricuh, Beberapa Pendemo Diamankan, Tujuh Petugas Terluka
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, yang hadir langsung di lokasi, menyayangkan terjadinya insiden ini. Ia menegaskan bahwa DPRD Kota Malang selalu terbuka untuk menampung aspirasi masyarakat dan telah mempersiapkan audiensi dengan semua fraksi guna membahas tuntutan demonstran.
"Kami siap menerima audiensi, dan semua fraksi sudah mendapat arahan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Rimzah menambahkan bahwa sejak siang hari pihak DPRD sudah siap untuk berdialog, namun situasi yang berkembang di lapangan menjadi tidak kondusif. Ia juga mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian dan TNI yang berhasil mencegah situasi semakin memburuk.
"Saya baru saja berbuka puasa ketika mendapatkan informasi dari rekan-rekan kepolisian. Saya langsung turun ke lokasi dan melihat langsung bagaimana TNI-Polri bergerak cepat menangani situasi ini," ungkapnya.
Baca juga: Demo Tolak UU TNI di Malang Memanas, Massa Lemparkan Molotov dan Petasan ke Gedung DPRD Kota Malang
Akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh, beberapa bagian gedung DPRD Kota Malang mengalami kerusakan, terutama di sisi kiri gedung. Dua pos keamanan juga menjadi sasaran, dengan satu pos terbakar dan satu lainnya mengalami kerusakan berat.
"Kami sudah mengecek kondisi bersama Pak Sekwan dan dinas terkait. Ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan cukup parah di sisi kiri gedung," jelas Rimzah.
Rimzah menegaskan bahwa DPRD Kota Malang selalu terbuka terhadap dialog dan siap menampung aspirasi masyarakat dalam berbagai kondisi.
"Kami siap berdiskusi, di dalam ruangan, di luar, bahkan di bawah hujan atau terik matahari sekalipun. Kami ingin membangun komunikasi yang sehat," katanya.
Terkait kemungkinan adanya aksi lanjutan, Rimzah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga ketertiban.
"Kami ingin menjaga Malang tetap kondusif. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk memprovokasi dan merugikan kita semua," tandasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Kukuh Kurniawan/TribunJatimTimur.com)
Demo Tolak UU TNI di Bojonegoro Berakhir Ricuh, 6 Orang Dibawa Polisi Namun Kapolres Bantah |
![]() |
---|
Demo Tolak UU TNI di Kediri Diwarnai Pelemparan Molotov dan Petasan ke Gedung DPRD |
![]() |
---|
Waket DPRD Jatim Deni Wicaksono Minta Jangan Ada Kekerasan Sikapi Demonstrasi Mahasiswa |
![]() |
---|
Mahasiswa Demo Tolak Revisi UU TNI 2025 di DPRD Mojokerto |
![]() |
---|
Satu Korban Massa Aksi Ricuh Tolak UU TNI Bakal Jalani Operasi di RSSA Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.