Berita Jember

Puluhan Hektar Lahan Padi di Jember Diserang Tikus, Terancam Gagal Panen

Kondisi tersebut membuat para petani di kawasan Jember Kota ini khawatir, padi mereka terancam gagal panen gara-gara hama itu.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
RUSAK: Wakil Bupati Djoko Susanto (kaos putih) bersama petani tinjau tanaman padi di Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Jember, Jawa Timur, Minggu (6/4/2025). 30 hektar tanaman padi di Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Jember diserang tikus. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER- Puluhan hektar tanaman padi di Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Jember, Jawa Timur diserang hama tikus.

Kondisi tersebut membuat para petani di kawasan Jember Kota ini khawatir, padi mereka terancam gagal panen.

Tikus-tikus liar ini menyerangnya sangat ganas, bahkan mampu merusak tanaman padi usia 60 hari seluas satu hektare yang dikelola kelompok tani Darma Mukti.

Baca juga: Rating Pemain dan Pelatih di Laga Bayern Munchen Vs Inter Milan, 2 Penyerang Dapat Nilai Kontras

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Jember, Sigit Boedi mengungkapan, ada sekitar 30 hektar tanaman padi di kawasan tersebut yang diserang tikus.

"Kurang lebih ada 30 hektare yang terserang tikus," ujarnya, Rabu (9/4/2025).

Menurutnya, hama jenis ini bisanya menyerang lahan yang ditanami padi dengan pola tidak pernah putus.

Baca juga: Potensi Jordi Amat Gabung Tim Liga 1, Bek Timnas Indonesia Pilih Persib Bandung Atau Bali United?

"Biasanya memang tikus menyerang sawah yang memiliki pola tanam tidak terputus. Artinya dalam setiap tahun padi ditanami padi terus," katanya Sigit.

Sigit menjelaskan wabah tikus terhadap tanaman sebenarnya bisa dikendalikan, asal para petani setempat mau kompak.

"Metode paling umum digunakan adalah gropyokan. Dimana Para petani berburu tikus bersama-sama dan itu cukup efektif," ucapnya.

Selain itu, kata dia, petani juga bisa melakukan pengasapan terhadap lubang sarang tikus di sawahnya.

Baca juga: Kontraknya Tersisa Kurang 2 Bulan Lagi, 1 Pemain Persija Potensi Jadi Rebutan 3 Tim Liga 1

"Dengan bahan semacam mercon yang tidak meledak, tapi menghasilkan asap yang membuat tikus mabuk dan mati,” tutur Sigit.

Abdul Faseh, Petani di Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari mengaku rugi besar akibat hama tikus ini. Karena modal tanamnya terancam tidak kembali.

"Kerusakannya (padi) sudah sangat parah, jelas petani rugi jika terus begini. Mungkin bisa balik modal saja sudah untung," tanggapnya.

Dia mengatakan, para petani kelurahan setempat selama ini hanya memberikan racun tikus, dalam upaya mengendalikan hama tersebut.

"Meski belum maksimal, karena keterbatasan jumlah racunnya. Kami juga sudah melapor ke Dinas Pertanian, ternyata stok racun tikus juga tidak ada," ucap Abduh.

Baca juga: Pemkot dan Kajari Kota Probolinggo Resmikan Rumah Perdamaian, Solusi Bagi Masalah Ringan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved