Berita Jember
Jelang Dioperasikan Kembali, DPRD Jember Tinjau Kesiapan Bandara Notohadinegoro
Komisi C DPRD Jember melakukan inspeksi ke Bandara Notohadinegoro, Senin (21/4/2025), untuk meninjau kesiapan infrastruktur.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember — Komisi C DPRD Jember melakukan inspeksi ke Bandara Notohadinegoro, Senin (21/4/2025), untuk meninjau kesiapan infrastruktur menjelang rencana pengoperasian kembali bandara tersebut. Bandara ini sebelumnya berhenti beroperasi sejak Februari 2025.
Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, menyebut ada sejumlah fasilitas bandara yang harus segera diperbaiki agar bisa kembali melayani penerbangan, di antaranya marka jalan dan sistem distribusi air (disrei) yang mengalami kebocoran.
"Marka jalan harus segera diperbaiki, serta terdapat kebocoran beberapa sarana, terutama disrei," ujar Ardi.
Baca juga: Ondrej Kudela Out dari Persija? 5 Indikasi Jadi Sebab, Bek Senegara Carlos Pena Bisa Jadi Gantinya
Ia menambahkan jika perbaikan sarana dasar ini tidak segera dilakukan, maka upaya Bupati Jember Muhammad Fawati untuk mengaktifkan kembali operasional bandara akan sulit direalisasikan.
Ardi juga menyoroti pentingnya kelengkapan peralatan darurat, seperti mobil pemadam kebakaran, yang menjadi bagian dari syarat kelayakan bandara.
"Kami dan tim kecil dari OPD akan segera membahas hal tersebut, terutama juga soal ketersediaan mobil pemadam karena itu bagian dari prasyarat," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Usai Satu Keluarga, Kini Pegawai Pabrik di Probolinggo Dibegal saat Pulang Kerja
Namun, di tengah kebijakan efisiensi anggaran Pemerintah Kabupaten Jember, pengalokasian dana untuk perbaikan bandara kemungkinan akan terbatas. Meski begitu, Ardi menyatakan pihaknya akan mendorong agar kebutuhan tersebut tetap menjadi prioritas pembahasan di Badan Anggaran DPRD.
"Kami akan coba diskusikan supaya ini jadi perhatian. Sebab sifatnya khusus dan urgen," kata legislator dari Fraksi Gerindra tersebut.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Jember, Agus Wijaya, mengungkapkan selama ini Bandara Notohadinegoro hanya melayani penerbangan carter dari perusahaan swasta. Namun ke depan, Dishub Jember menargetkan hadirnya maskapai reguler dengan pesawat komersial untuk memperluas layanan kepada masyarakat.
Baca juga: Preman Viral di Tuban Tertangkap Usai Memalak Sopir Truk dengan Modus Jual Stiker Keamanan
"Selama ini jenis pesawat yang digunakan adalah carter. Ke depan, kami juga siapkan operasional untuk maskapai umum yang menggunakan pesawat konvensional," kata Agus.
Agus menyebut bandara ditargetkan bisa kembali beroperasi pada Juni atau Agustus 2025, tergantung pada kesiapan fasilitas dan dukungan mitra penerbangan.
"Transportasi adalah pilihan. Masyarakat bebas memilih apakah ingin menggunakan pesawat carter atau komersial," ujarnya.
Untuk mendukung rencana ini, Dishub Jember berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari sektor swasta maupun maskapai nasional. Hasilnya nanti akan dilaporkan langsung kepada Bupati.
"Kami akan mencari mitra sebanyak-banyaknya untuk mendukung aktifasi penerbangan, dan hasilnya akan kami laporkan kepada Gus Bupati," tambah Agus.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Lima Warga Jember Diserang Kera Liar di Desa Klungkung, Termasuk Anak dan Lansia |
![]() |
---|
Tambak Udang Tak Punya Izin Tapi Panen 14 Kali, Buang Limbah ke Sungai dan Pasang Pipa Laut Ilegal |
![]() |
---|
Gandakan Kunci Saat Ajari Korban Mengemudi, Dua Pria Curi Mobil di Jember |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Jember Naik, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli |
![]() |
---|
Jalan Terjal dan Banyak Rumah Tak Teraliri Listrik, Warga Mulyorejo Jember Minta Pemerintah Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.