Gebrakan Sang Pemimpin

Optimisme Ketua DPRD Membangun Bondowoso di Tengah Efisiensi dan Sanksi Anggaran

Simak perbincangan santai namun panjang lebar untuk pembangunan Kabupaten Bondowoso bersama Ketua DPRD Ahmad Dhafir

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
KETUA DPRD - Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir saat mengikuti wawancara ekslusif bersama Pimpinan Redaksi Tribun Jatim Network, Tri Mulyono di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso, Rabu (22/4/2025). Wawancara mengupas tentang pembangunan Kabupaten Bondowoso 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Tribun Jatim Network berkesempatan mewancarai secara langsung Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, di Wismanya, Kelurahan Tamandari, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu (22/4/2025).

Talkshow bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin tersebut dikomandoi langsung oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network, Tri Mulyono. 

Kedatangan tim redaksi Harian Surya dan Tribun Jatim Network disambut dengan hangat oleh Ketua DPC PKB Bondowoso itu. Dialog selama sekitar 60 menit itu mengalir dengan membahas berbagai topik. 

Utamanya, tentang fungsi pengawasan DPRD di tengah mayoritas anggota legislatif adalah partai pendukung Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso.

Meski kondisi APBD tahun 2025 Bondowoso sedang tertatih-tatih jarena efisiensi, sanksi DAK infrastruktur dan kesalahan penghitungan Silpa. 

Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir tetap antusias berkolaborasi dengan pemerintah untuk menata kabupaten kelahirannya ini.

Baca juga: Pemkab Situbondo Targetkan Luas Tanam Jagung 61.954 Hektare

Bagaimana Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menatap pembangunan di Bondowoso di tengah situasi efisiensi?

Lalu seperti apa strategi dirinya sebagai pemimpin menghadapi dinamika yang terjadi di Kabupaten Bondowoso? Berikut cuplikan petikan wawancara Tribun Jatim Network, secara eksklusif di Wisma Ketua DPRD.

Bagaimana komposisi fraksi di DPRD Bondowoso?

Alhamdulillah, Bondowoso pemenang Legislatif itu PKB. Dengan perolehan kursi terbanyak di Jawa Timur, yakni 16 kursi di DPRD Bondowoso. Kursi ke dua dimenangkan oleh PPP-7 kursi, Golkar-7 kursi,  PDIP-5 kursi, Gerindra-4 kursi, Demokrat-3 kursi, PKS-2 kursi, dan Gelora-1 kursi.

Kita tahu hasil Pilkada serentak, memenangkan calon dari PKB juga (RAHMAD-Ra Hamid dan Ra As'ad?), apakah fungsi pengawasan dari DPRD  tetap berjalan meskipun pendukungnya?

Berangkat dari rasa tanggung jawab. Meski ada yang tanya, apakah tetap garang/kritis terhadap kebijakan?.  Prinsip kami, sahabatmu itu yang berkata benar padamu, bukan orang yang hanya bisa membenarkan perkataanmu.

Maka jika ada kesalahan, ya pasti kami ingatkan. Karena kami mewakili rakyat. Kami dibayar untuk bicara. Makanya kemudian, anggota dewan itu punya hak imunitas, baik yang disampaikan berupa pertanyaan, pendapat, apa pun selama itu ada kaitan dengan tugas, fungsi, dan kewenangan.

Situsi kita tidak baik-baik saja, efisiensi anggaran, sanksi DAK. Kira-kira ke depan masukan atau produk di Kabupaten Bondowoso tetap berjalan efektif?

Yang pertama harus punya pemahaman yang sama, bahwa eksekutif itu adalah eksekutor yang merecanakan dan melaksanakan. Legislatif itu legislator atau yang melegalisasi anggaran. Dan semuanya berpikir untuk kepentingan rakyat sesuai tupoksi masing-masing.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved