Berita Banyuwangi

PMI Banyuwangi Meninggal di Kamboja, Keluarga Diteror Orang Tak Dikenal

Keluarga Rizal Sampurna, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang meninggal di Kamboja, merasa diteror oleh orang

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
KELUARGA PMI - Keluarga Rizal Sampurna di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan kontak penelepon yang sering meneror, Kamis (24/4/2025). Keluarga ingin segera ada kejelasan terkait jenazah Rizal. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Keluarga Rizal Sampurna, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang meninggal di Kamboja, merasa diteror oleh orang tak dikenal beberapa hari terakhir.

Teror tersebut didapat melalui panggilan telepon dan pesan Whatsapp dari nomor-nomor tak dikenal. Mereka mengaku sebagai kenalan Rizal di Kamboja

Satu dari dua nomor yang meneror juga memiliki kode nomor Kamboja.Saputri, sepupu Rizal, mengatakan, pemegang nomor tak dikenal itu diduga merupakan orang asal Indonesia. 

Sebab mereka fasih berbicara dengan keluarga Rizal.Teror pertama didapat ibu Rizal melalui telepon seorang pria sekitar pada tengah malam, tiga hari lalu. 

Setelah mengaku sebagai teman Rizal, mereka juga meminta data diri dan rekening keluarga.

Sehari berikutnya, telepon kembali masuk dari nomor yang berbeda. Akun Whatsapp nomor telepon tersebut bergambar perempuan. Tapi yang berbicara saat menelepon adalah laki-laki.

"Mereka mengaku melihat langsung meninggalnya Mas Rizal. Juga mengabarkan lokasi jenazah Rizal. Tapi saat kami mintai foto jenazah, mereka berkilah," tambah Saputri, Kamis (24/5/2025).

Baca juga: Curi Meteran Air PDAM di 15 TKP, Residivis Asal Panji Situbondo Dibekuk Polisi

Para peneror juga meyakinkan keluarga bahwa Rizal meninggal karena sakit.Nomor yang sama juga menghubungi rekan Rizal di Banyuwangi.

Pengguna nomor mengirim pesan kepada rekan Rizal dan mengaku sebagai rekannya.

"Teman Mas Rizal yang datang ke rumah dan cerita bahwa ada orang yang mengirim pesan. Ternyata nomornya sama dan mengaku sebagai pacarnya," ujarnya.

Saputri menduga, para peneror mendapat nomor-nomor keluarga dan temannya dari telepon genggam milik Rizal.

Bagi keluarga, teror-teror tersebut mengganggu. Apalagi, kepastian kapan jenazah Rizal akan dipulangkan juga belum diketahui.

Saat ini, keluarga Rizal hanya bisa berpasrah. Ia memasrahkan kasus hukum atas kejadian yang menimpa Rizal kepada kuasa hukum yang mereka tunjuk.

"Keluarga berharap adanya kepastian. Kami berharap kepada KBRI dan semua pihak agar bisa membantu supaya ada kejelasan," katanya.

Diberitakan, Rizal yang bekerja sebagai operator judi online dikabarkan meninggal di Kamboja.Informasi itu diterima secara tidak resmi oleh keluarga pada 5 April lalu. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved