Gebrakan Bupati Jember

Gebrakan Gus Fawait, Gratiskan Pengobatan Warga Jember di Faskes se-Indonesia

Tribun Jatim Network berkesempatan wawancara langusung denganBupati Muhammad Fawait, atau yang akrab dipanggil Gus Fawait

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
GEBRAKAN GUS FAWAIT - Bupati Muhammad Fawait bersama Pemred Tribun Jatim Network Tri Mulyono di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Jawa Timur, Senin (28/4/2025). Wawancara Eksklusif itu dalam kanal Gebrakan Sang Pemimpin 

Setelah itu baru masalah administrasi, jika  ada kendala, pasien dapat menggunakan layanan UHC Corner yang tersedia di rumah sakit pemerintah. 

Jadi tidak boleh ada pasien ditolak gara-gara administrasi. Namun bila masyarakat tetap mendapatkan kendala. Kami siapkan saluran pengaduan bernama Wadul Gus'e dengan mengubungi nomor Whatsapp 08113111108 yang aktif 24 jam.

Nomor layanan tersebut, termonitor langsung di tablet saya, nanti aduan itu saya disposisi ke OPD terkait, termasuk Dinas Kesehatan.

Selain UHC, rupanya juga ada Mlijo Cinta, seperti apa program ini?

Sebetulnya Program Miljo Cinta ini usulan dari istri saya, ketua TP PKK, kebetulan kami sama-sama pernah belajar ekonomi di UGM.

Melalui program ini, Pemkab Jember memberikan perhatian terhadap pedagang mlijo atau pedagang keliling seperti bantuan gerobak dan alat.

Selain itu, Pemkab Jember juga mencoba menyambungkan para mlijo ini, agar bisa mendapatkan akses permodalan.

Hal ini adalah langkah untuk menjaga stabilitas  pasar logistik Kabupaten Jember, di tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan perang tarif, yang berdampak terhadap perekonomian semua negara.

Pasalnya, mlijo di Jember 75 persen adalah emak-emak. Mereka berangkat sebelum subuh dan pulang setelah dhuhur untuk jualan keliling di desa-desa. Artinya pedagang ini adalah penggerak ekonomi di sektor informal.

Lalu, bagaimana program pembangunan infrastruktur?

Kami sadar betul, di tengah efisiensi anggaran APBD kami berkurang. Tetapi untuk pengentasan kemiskinan jangka menengah, kami haru membangun infrastruktur, apalagi Jember penduduknya peringkat tiga terbanyak di Jawa Timur, maka diperlukan investasi.

Oleh karena itu, infrastuktur jalan harus diperbaiki untuk bisa menarik investor, salah satunya adalah Bandara Notohadinegoro Jember, yang dibangun lebih dahulu ketimbang Banyuwangi.

Namun sekarang Bandara Jember tidak beroperasi. Guna mengaktifkan lagi, kami  tidak punya uang. Maka kami minta bantuan pemerintah pusat, melalui Kementerian Perhubungan.

Disana kami difasilitasi untuk bertemu BUMN perusahaan maskapai penerbangan, salah satunya Angkasa Pura, agar Bandara Jember bisa hidup.

Insyallah, 2026 ada penerbangan Jember-Bali dan Bali-Jember,  mudah-mudahan dan itu tanpa mengunakan uang APBD.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved