Anak Bunuh Ayah di Jember
Adik Kandung Pembunuh Ayah Nangis di Pesawat
Laki-laki umur 24 tahun ini sempat tidak percaya ketika dikabari ayah kandungnya tewas dibacok kakaknya
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Rendy Nicko Ramandha
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER- Auladi Sholeh, adik kandung Iman Nurhakiki, tersangka pembunuhan terhadap ayahnya, Imam Syafii, dan tetangganya, Armanu, di Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur, pada Selasa (10/6/2025), pukul 19.30 WIB, tampak menundukkan kepala saat mengingat peristiwa yang menimpa keluarganya.
Laki-laki umur 24 tahun ini sempat tidak percaya ketika dikabari ayah kandungnya tewas dibacok kakaknya. Apalagi peristiwa itu terjadi bersamaan dengan hari ulang tahunnya. "Kaget dan tidak percaya (kabar ayah meninggal dunia), karena tidak pernah sakit. Apalagi itu pas ulang tahun saya ke-24," ungkap Auladi saat ditemui di rumahnya di Desa Umbulsari, Jember, Senin (16/6/2025).
Setelah mendengar kabar duka itu, Auladi yang merantau di Batam bersama adiknya, Sukron, langsung memesan tiket pesawat untuk pulang menuju Jember, Jawa Timur. Ia sendiri sudah lima tahun di Batam sebagai pekerja pabrik pembuatan pipa besi. Sedangkan Sukron baru setahun bekerja di pabrik yang sama. Auladi dan adiknya tiba di Jember pada Rabu (11/6/2025) malam.
"Pas di pesawat saya sempat nangis dan tidak mau dengar cerita-cerita tentang kejadian (berdarah) itu," ungkapnya. Apalagi, lanjutnya, sejauh ini hubungan ayah dan kakaknya tersebut berjalan baik. Kata dia, mereka juga tidak pernah berkonflik. "Dan orangnya (kakak) sangat nurut, tidak pernah ngomong kasar sama bapak dan pendiam," ungkapnya.
Oleh karena itu, dia mengaku tidak habis pikir kalau ayahnya habis di tangan kakaknya sendiri dengan tebasan sabit. Sebatas informasi, Iman Nurhakiki sebelumnya juga pernah belajar di Pondok Pesantren Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Di lembaga pendidikan agama tersebut, tersangka juga pernah belajar di kelas hafiz Al-qur'an.
Seperti diberitakan selain menghabisi nyawa ayah kandungnya dan juga majikannya Armanu yang merupakan juragan jeruk, tersangka juga menganiaya istrinya, bernama Farida. Bahkan tersangka juga membacok pamannya, bernama Sanimin hingga harur dirawat di rumah sakit.
Setelah menghabisi nyawa ayah dan majikannya, tersangka juga meninggal dunia di RSD Dr Soebandi Jember pada Rabu (11/6/2025) malam.
Tersangka meninggal dunia, karena infeksi akibat timah panas yang ditembakan oleh polisi tidak segera dikeluarkan dari tubuhnya.
Jenazah Iman Nurhakiki akhirnya dimakamkan berdekatan dengan makam ayah kandungnya Imam Syafii di tempat pemakaman umum Dusun Gadingrejo Desa/Kecamatan Umbulsari Jember, Kamis (12/6/2025). Sementara untuk Armanu, juragan jeruk yang dibacok pelaku dimakamkan satu kawasan, dan hanya berjarak kisaran dua puluh liang lahat dari kuburan tersangka dan Imam Syafii.
Almiwati, istri almarhum Imam Syafii mengaku sengaja menguburkan putra sulungnya tersebut berdekatan dengan suaminya, karena kebetulan ada lahan kosong. "Karena ada tanah kosong, jadi (pelaku) dimakamkan berdekatan dengan bapaknya," kata perempuan yang akrab disapa Almi.
Almi mengaku tidak menyangka kematian suami dan putra sulungnya itu terjadi diwaktu yang berdekatan. Dia berharap keduanya bisa ampuni dosanya oleh tuhan. "Mandar mogo disepuro dusone anake karo bapake (semoga diampuni dosa anak dan bapak)," ucapnya.
Polisi Tetap Lakukan Pemeriksaan Saksi
Meskipun Iman Nurhakiki telah meninggal dunia. Aparat penegak hukum tetap akan melakukan pemeriksaan saksi. "Kasusnya masih kami dalami untuk dilakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan saksi-saksi," kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Angga Riatma, Jumat (13/6/2025).
Menurutnya, penyelidikan kasus pembunuhan tersebut akan dilaksanakan hingga proses gelar perkara dilakukan. "Sampai nanti kami lakukan gelar perkara, terkait kasus ini," kata Angga.
Angga menjelaskan, kematian tersangka terjadi ketika tersangka di ruang observasi sebelum dilakukan operasi pengangkatan peluru. Mengingat, dia telah meminta dokter Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr Soebandi Jember, untuk segera mengambil tindakan medis ketika tersangka baru tiba.
Psikolog : Tersangka Pembunuh Ayah di Jember Pendam Emosi Mendalam |
![]() |
---|
Farida Alami Trauma, Emosi Istri Almarhum Tersangka Pembunuh Ayah Kandung di Jember Masih Labil |
![]() |
---|
Istri Almarhum Imam Syafii Sempat Lemas Dua Hari dan Belum Beraktivitas |
![]() |
---|
Korban Selamat Tragedi Anak Bunuh Ayah di Jember, Harus Tanggung Biaya Rumah Sakit Rp 10 Juta |
![]() |
---|
Pentakziah Terus Berdatangan di Rumah Duka Korban Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.