Anak Bunuh Ayah di Jember
Korban Selamat Tragedi Anak Bunuh Ayah di Jember, Harus Tanggung Biaya Rumah Sakit Rp 10 Juta
Sanimin dibacok saat mencoba melerai pelaku, Iman Nurhakiki, yang secara brutal menyerang ayah kandungnya, Imam Syafii (adik Sanimin).
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Sanimin (65), korban selamat dari insiden pembunuhan tragis anak bunuh ayah kandung di Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, kini tengah menjalani pemulihan pascaoperasi di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung, Jember.
Kondisinya mulai membaik setelah mengalami luka serius akibat sabetan celurit keponakannya sendiri. Namun biaya rumah sakit yang mencapai Rp 10 juta, kini menjadi beban pikiran karena tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
Sanimin dibacok saat mencoba melerai pelaku, Iman Nurhakiki, yang secara brutal menyerang ayah kandungnya, Imam Syafii (adik Sanimin), Selasa malam (10/6/2025).
Sanimin mengisahkan ia spontan berusaha menghentikan aksi keponakannya ketika melihat sang adik, Imam Syafii, jatuh bersimbah darah. Namun bukannya mereda, pelaku justru mengalihkan serangannya ke Sanimin.
"Karena adik saya sudah jatuh di lantai saat dibacok, saya melerai, tapi saya malah diserang," tuturnya lirih.
Baca juga: Terbaring di RS, Korban Selamat Pembacokan Jember Mulai Pikirkan Biaya Operasi dan Pengobatan
Sanimin mengaku tidak sempat menghitung jumlah bacokan yang diterimanya karena serangan terjadi begitu cepat.
"Dibacok pakai arit (sabit)," ujarnya singkat.
Hingga kini bagian kepalanya masih dibalut perban putih tebal, sisa operasi yang dijalaninya untuk mengatasi luka serius akibat bacokan tersebut.
Setelah menyerang Sanimin, pelaku disebut kembali mendekati ayahnya yang telah tak berdaya dan melanjutkan pembacokan di bagian kepala.
"Berapa kali dibacok saya tidak tahu. Yang jelas diarahkan ke kepala," kenangnya sambil mengelus perban di kepalanya.
Baca juga: 357 Jemaah Haji Trenggalek Tiba, Satu Masih Tertinggal di Arab Saudi
Meski masih lemah dan kerap mengeluh pusing, Sanimin mengaku hanya ingin segera pulang dan terbebas dari tekanan biaya rumah sakit. "Harapannya, semoga dikasih keringanan biaya sama rumah sakit," katanya pelan.
Istri Sanimin, Sholiha, yang setia mendampinginya di rumah sakit selama tiga hari terakhir, mengungkapkan beban lain yang mereka tanggung, yakni biaya pengobatan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Alasannya, kasus Sanimin dikategorikan sebagai korban dalam perkara pidana.
"Katanya tidak boleh, karena bukan pasien biasa, tetapi pasien yang terlibat kasus pidana," ujar Sholiha.
Baca juga: 103 Minimarket di Surabaya Masih Disegel Lahan Parkirnya
Ia memperkirakan total biaya yang harus ditanggung keluarga mencapai lebih dari Rp 10 juta.
"Anak saya sampai sekarang masih cari uang, dari tadi belum ke sini. Mungkin masih cari pinjaman," tambahnya lirih.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Anak Bunuh Ayah di Jember
pembunuhan di jember
Kasus pidana tidak ditanggung BPJS
RSD dr Soebandi Jember
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
Tribun Jatim Timur
Korban selamat pembunuhan Jember
Psikolog : Tersangka Pembunuh Ayah di Jember Pendam Emosi Mendalam |
![]() |
---|
Farida Alami Trauma, Emosi Istri Almarhum Tersangka Pembunuh Ayah Kandung di Jember Masih Labil |
![]() |
---|
Istri Almarhum Imam Syafii Sempat Lemas Dua Hari dan Belum Beraktivitas |
![]() |
---|
Adik Kandung Pembunuh Ayah Nangis di Pesawat |
![]() |
---|
Pentakziah Terus Berdatangan di Rumah Duka Korban Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.