Peringati 1 Muharrom, Ribuan Warga Puger Jember Gelar Petik Laut di Pantai Selatan

Ribuan warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember memadati pesisir pantai, mengikuti dan menyaksikan ritual tahunan petik laut.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
RAMAI: Ritual petik laut warga Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Jember Jawa Timur, Senin (30/6/2025) Tradisi ini merupakan kegiatan tahunan warga Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Jember. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Ribuan warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memadati pesisir pantai, mengikuti dan menyaksikan ritual tahunan petik laut atau larung sesaji, Senin (30/6/2025).

Tradisi ini digelar sebagai bentuk peringatan datangnya 1 Muharrom 1447 Hijriah atau yang dikenal sebagai Suroan dalam penanggalan Jawa. Bagi masyarakat pesisir selatan Jember, khususnya para nelayan, ritual ini merupakan bentuk syukur sekaligus doa bersama agar diberikan keselamatan dan kelimpahan rezeki di tahun baru Islam.

Sejak pagi, para peserta berkumpul di kawasan Kampung Baru, kemudian berjalan kaki menuju bibir Pantai Puger Wetan. Mereka membawa beragam hasil bumi, mengenakan pakaian adat khas Jawa, dan diiringi alunan musik tradisional. Rangkaian ini merupakan bagian dari penghormatan terhadap alam dan leluhur.

Baca juga: Pantas Flavio Silva Kans Tinggalkan Persebaya, Hilal Penggantinya Kian Tampak, Bonek Siap Sambut?

Setibanya di tepi pantai mereka menaiki kapal-kapal nelayan tradisional menuju titik larung, yang berjarak sekitar satu kilometer dari bibir pantai untuk melarungkan sesaji.

Sesaji yang dilarungkan terdiri dari berbagai hasil bumi, kepala sapi, hingga hasil tangkapan laut. "Bentuk sesaji ini bermacam-macam isinya. Ada hasil bumi, kepala sapi, dan hasil laut. Semua itu sebagai simbol persembahan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Kepala Desa Puger Wetan, Inwan Nulloh.

Baca juga: Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Diberlakukan, Masih Banyak Terlihat Anak Berkeliaran

Menurut Inwan, tradisi larung sesaji ini telah dilaksanakan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat nelayan setempat. 

"Selesai doa bersama, sesaji dilarung ke laut dengan iringan musik tradisional. Ini sudah menjadi kegiatan rutin masyarakat setiap pergantian tahun Hijriah," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini tak hanya memperkuat ikatan spiritual masyarakat dengan Sang Pencipta, tetapi juga mempererat solidaritas antarwarga dan komunitas nelayan.

Ritual petik laut tahun ini disambut antusias warga. Ribuan orang memadati kawasan pantai untuk menyaksikan prosesi. Tidak sedikit pula pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membuka lapak dagangan, menjadikan acara ini sebagai momentum ekonomi warga lokal.

Baca juga: MANUVER Transfer Aroma Brasil Persija, Usai Dekati 1 Gelandang, Kini Disebut Deal dengan 1 Pemain

Komandan Koramil 0824/21 Puger, Kapten Arm Hendera Faizar, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian budaya ini.

“Petik laut dan larung sesaji ini merupakan tradisi penting bagi nelayan. Harapannya, para nelayan senantiasa diberi keselamatan saat melaut dan mendapat hasil tangkapan yang melimpah,” tuturnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved