Kecelakaan Bus RS Bina Sehat

Detik-Detik Horor Jelang Kecelakaan Maut Bus Probolinggo, Saya Berpikir Pasti Mati

Salah satu penumpang, Zainuri, korban selamat kecelakaan bus RS Bina Sehat di Probolinggo, menceritakan detik-detik horor saat rem blong.

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/Imam Nawawi
SEDIH: Muhammad Zainuri, saat ditemui di RS Bina Sehat Jember, Jawa Timur, Senin (15/9/2025). Dia menceritakan momen kecelakaan rombongan bus RS Bina Sehat Jember saat kecelakaan di Probolinggo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Muhammad Zainuri (39), masih dirawat di ruang perawatan RS Bina Sehat Jember, Senin (15/9/2025). Dia merupakan salah satu korban selamat kecelakaan rombongan bus karyawan RS Bina Sehat di Probolinggo, tepatnya di lereng Gunung Bromo. 

Dia tak kuasa menahan tangis saat menceritakan dan teringat detik-detik tragedi yang dialaminya.

Di temui di RS Bina Sehat, kepalanya masih diperban, Zainuri dirawat satu ruangan bersama istrinya, Evalia Sari, yang merupakan perawat ICU RS Bina Sehat dan juga menjadi korban akibat kecelakaan maut itu. 

Baca juga: Tewaskan 8 Orang dan 44 Terluka, Kecelakaan Maut Bus Probolinggo jadi Atensi Mabes Polri

Evalia mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh. Dua anak mereka, Zahir (13) dan Azka (11), juga ikut terluka dan kini dirawat di ruang terpisah.

“Kondisi waktu itu sangat mencekam. Penumpang banyak yang histeris. Dalam hati saya, tidak yakin bisa selamat,” kata Zainuri.

Detik-detik Horor Saat Rem Bus Blong

Zainuri masih mengingat sangat jelas peristiwa bus yang hilang kendali ketika melaju menuruni lereng Bromo. 

Saat itu dia duduk di baris ketiga belakang sopir, sementara istri dan anak-anaknya berada di depannya.

“Bus saat itu melaju sangat cepat. Saya sampai berpikir sudah pasti mati. Tapi meski saya cedera kepala, anak patah kaki, dan istri patah tulang, kami masih diberi keselamatan,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Perawat RS Bina Sehat Jember Tewas Usai Terlempar dari Dalam Bus, saat Kecelakaan Maut Probolinggo

Korban terbanyak justru yang duduk di bagian belakang bus Wisata Ind's 88 itu. Sementara sisi kiri relatif lebih selamat karena tidak terkena hantaman langsung.

“Bus baru berhenti setelah rodanya masuk ke selokan. Saat itu saya langsung mengevakuasi anak saya yang terjepit kursi, karena takut bus meledak,” jelasnya.

Masalah Sejak Awal Perjalanan

Sebelum kecelakaan, Zainuri dan penumpang lainnya sempat mencium bau sangit di dalam bus, mirip ban terbakar. Beberapa penumpang juga mengeluhkan hal yang sama. 

Bahkan sopir Jeep pengantar rombongan di Gunung Bromo saat itu sempat mengingatkan kondisi bus yang tidak sehat.

Baca juga: Ratusan Orang Salat Jenazah di Halaman Parkir RS Bina Sehat Jember

“Dalam perjalanan pulang, bus juga sempat gagal menanjak dua kali. Setelah itu, laju kendaraan terasa aneh, seperti menahan rem terus-menerus. Akhirnya tak lama kemudian, rem benar-benar blong,” tuturnya.

Bus sempat menabrak pagar pembatas dengan kecepatan tinggi. Menurut Zainuri, laju kendaraan saat iku sekitar 100 km/jam karena turunan yang curam. “Saya hanya bisa memejamkan mata dan pasrah,” tambahnya.

Investigasi Polisi

Kasus ini menjadi atensi Mabes Polri. Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Faizal, memastikan penyelidikan terus berjalan. Tim gabungan Polda Jatim dan Polres Probolinggo juga telah memeriksa saksi, perusahaan otobus, hingga saksi ahli kendaraan.

Baca juga: 23 Ambulans Bawa Korban Kecelakaan Maut Probolinggo Tiba di RS Bina Sehat Jember

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved