Berita Surabaya

Soerabaia Fashion Trend 2026, Tampilkan Prediksi Mode Masa Depan

Ajang ini menampilkan beragam gaya busana yang diprediksi akan menjadi tren tahun depan.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/Nur Ika
TREN FASHION 2026 : Desainer Yunita Kosasih menjelaskan karya busananya yang berkolaborasi dengan Rumah Anak Prestasi Surabaya di gelaran Soerabaia Fashion Trend 2026 yang digelar di Ciputra World Surabaya, 17-20 Juli 2025. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Perhelatan Soerabaia Fashion Trend (SFT) 2026 kembali hadir, di Ciputra World Surabaya, 17 hingga 20 Juli 2025. Ajang ini menampilkan beragam gaya busana yang diprediksi akan menjadi tren tahun depan, mulai dari busana siap pakai, busana semi formal, gaun pengantin, hingga mode untuk anak-anak.

Digagas oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) chapter Surabaya, SFT 2026 menjadi ajang bagi para desainer ternama untuk menampilkan interpretasi kreatif mereka terhadap tren fashion 2026. Tahun ini, para desainer mengangkat isu keberlanjutan (sustainability), kekuatan kolaborasi, dan kecintaan terhadap alam sebagai inspirasi utama.

Baca juga: Kata-kata Justin Hubner Soal Kabar Merapat ke Super League, Batal Gabung Persib Bandung?

“Kami memberikan seni, bukan sekadar pakaian biasa. Banyak material yang digunakan merupakan hasil kolaborasi dengan pelaku UKM dan produksi besar. Semua insan fesyen bertemu di sini,” ujar Ketua IFC Surabaya, Alben Ayub Andal, Sabtu (19/7/2025).

Alben juga menekankan pentingnya peran kolaboratif dalam menciptakan tren yang berdampak. Ia menyebutkan bahwa penggunaan pewarna alami dan pendekatan ramah lingkungan menjadi bagian dari upaya menyelamatkan bumi dari limbah industri fashion.

“Tren tidak bisa diciptakan sendiri. Kami menggandeng banyak pihak, karena berbicara soal tren berarti bicara soal ekosistem,” tambahnya.

Mengusung tema besar “Is it Art Yet?”, Soerabaia Fashion Trend 2026 menghadirkan format acara yang berbeda dari sebelumnya. Alih-alih menggelar pertunjukan di panggung utama, fashion show tahun ini mengambil konsep trunk show—sebuah pertunjukan yang lebih intim dan interaktif, memungkinkan audiens berinteraksi lebih dekat dengan karya para desainer.

Baca juga: Sapi Aplesss, Si ‘Penjaga’ Peternakan yang Doyan Ngopi dan Nonton TV di Mojokerto

Selain peragaan busana, rangkaian acara juga mencakup kompetisi fashion, workshop, serta talkshow yang membahas isu-isu aktual di dunia mode. Tahun ini, SFT juga berkolaborasi dengan Hi! Market untuk menghadirkan pengalaman pameran yang lebih beragam.

Salah satu desainer Yunita Kosasih, yang memperkenalkan koleksi bertajuk “Still I Shine.” Koleksi ini merupakan hasil kolaborasi bersama anak-anak dari Rumah Anak Prestasi Surabaya—anak-anak dengan kebutuhan khusus yang memiliki bakat di bidang seni.

Baca juga: Akhir Bulan Suro, Ribuan Warga Jember Padati Parade Budaya di Alun-Alun

“Terinspirasi oleh gambar-gambar mereka yang apa adanya, tanpa filter, dan sangat emosional. Koleksi saya ini mengubah kepolosan menjadi keanggunan, dan kerentanan menjadi kekuatan,” ungkap Yunita.

Dalam proses kreatifnya, Yunita juga menggandeng desainer aksesori lokal seperti Wiralagabae dan Viva Muda. Hasilnya adalah rangkaian busana yang memadukan elemen visual kekanak-kanakan dengan warna-warna cerah, menjadikannya simbol ketahanan, imajinasi, dan keindahan dalam keberagaman.

“Ini lebih dari sekadar mode. Ini sebuah penghormatan—untuk mereka yang terabaikan, untuk mereka yang tak terdengar. Untuk anak-anak yang, terlepas dari semua ini, tetap bersinar,” kata Yunita menutup presentasinya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved