Jalur Gumitir Ditutup

Perbaikan Jalur Gumitir, Bupati Ipuk Kembali Minta BBPJN Tidak Tutup Total

Permintaan ini disampaikan menyusul dampak kemacetan parah yang terjadi di jalur alternatif Situbondo-Banyuwangi.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Humas Pemkab Banyuwangi
RAKOR: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat Rapat Koordinasi bersama Forkopimda membahas kemacetan Pelabuhan Ketapang dan Penutupan Jalur Gumitir, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meminta kembali kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, agar penutupan total Jalur Gumitir ditinjau ulang. 

Permintaan ini disampaikan menyusul dampak kemacetan parah yang terjadi di jalur alternatif Situbondo-Banyuwangi, akibat pembatasan operasional kapal di Pelabuhan Ketapang oleh otoritas pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. 

Jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dengan Jember, ditutup total mulai Kamis (24/7/2025) hari ini, hingga 24 September 2025 mendatang untuk keperluan perbaikan besar oleh BBPJN. 

“Kami kembali memohon agar Jalur Gumitir tidak ditutup total, karena jalur ini menjadi alternatif penting saat terjadi kemacetan di Pelabuhan Ketapang. Dampaknya sudah dirasakan langsung oleh masyarakat saat ini,” ujar Ipuk usai rapat koordinasi bersama Forkopimda, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Hari Pertama Jalur Gumitir Ditutup, Lima Alat Berat Mulai Didatangkan

Bupati perempuan itu menjelaskan, kemacetan menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir. 

Penumpukan kendaraan terjadi di jalur Pantura, khususnya Situbondo hingga kawasan Hutan Baluran, seiring dengan pembatasan angkutan kapal oleh Kementerian Perhubungan karena pemeriksaan kelaikan kapal.

Kemacetan kian parah dengan ditutupnya Jalur Gumitir karena selama ini menjadi jalur alternatif.

Baca juga: Penutupan Jalur Gumitir, Terjadi Peningkatan Kendaraan di Jalur Ijen Bondowoso

Sebagai solusi, Ipuk mengusulkan agar BBPJN menerapkan sistem buka-tutup di Jalur Gumitir, khususnya untuk kendaraan kecil dan roda dua. Sementara kendaraan besar bisa diarahkan ke jalur lain, seperti melalui Situbondo.

“Kami tidak menolak perbaikan jalannya, justru mendukung. Tapi mohon ada skema lain yang tidak menutup jalur 100 persen. Dampaknya sudah sangat terasa bagi masyarakat,” tegasnya.

Baca juga: Nutup Jalan, Proyek Perbaikan Jalur Gumitir Jember Telan Anggaran Rp 15,7 Miliar

Ipuk juga telah meminta kepada Kementerian Perhubungan agar menambah armada kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang untuk mengurai antrean kendaraan yang menunggu penyeberangan.

“Kami sudah sampaikan secara lisan dan akan mengirimkan permintaan tertulis ke Kemenhub,” tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved