Berita Jember

Mahasiswi Universitas Islam Jember, Raih Emas di Kejuaraan Panahan FORNAS VIII 2025

Keisha tampil mewakili Provinsi Jawa Timur di kejuaraan olahraga masyarakat yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
Humas Universitas Islam Jember
JUARA: Keisha Arimbi Maulidya W saat tiba di Universitas Islam Jember, Jawa Timur, Senin (4/8/2025). Mahasiswa ini dapat medali emas di Fornas VIII dalam lomba panahan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Keisha Arimbi Maulidya W, mahasiswi semester lima Fakultas Hukum Universitas Islam Jember (UIJ), berhasil meraih medali emas dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025.

Keisha tampil mewakili Provinsi Jawa Timur di kejuaraan olahraga masyarakat yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB), 26 Juli hingga 01 Agustus 2025.

Keisha yang akrab disapa Aca, memenangkan perlombaan panahan tradisional kategori putri untuk nomor mix bow dengan jarak tembak 40 meter. 

Prestasi ini ia raih di tengah tantangan cuaca dan tekanan persaingan antarprovinsi.

Baca juga: Mahasiswa KKN Universitas Jember Ciptakan Alat Tebar Pupuk Murah untuk Petani Bondowoso

“Alhamdulillah sangat bahagia dan bangga dengan hasil lomba, meskipun agak gugup saat melihat kontingen lain,” ungkap Keisha, Rabu (6/8/2025).

Dalam pertandingan tersebut, Aca menyebut pemanah dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah sebagai lawan terberat. 

Selain itu, kondisi angin yang kencang menjadi tantangan utama selama kompetisi berlangsung.

Baca juga: Pulang Sekolah, Atap 3 Ruang Kelas SDN Bogorejo Tuban Ambruk 

“Busur sering meleset karena anginnya kencang. Itu membuat tembakan tidak stabil, tidak seperti saat latihan. Peserta lain pun banyak yang mengeluhkan cuaca,” katanya.

Keisha mulai mengenal olahraga panahan sejak duduk di bangku kelas 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jember melalui kegiatan ekstrakurikuler. 

Saat itu, ia mengaku hanya ikut-ikutan teman. Namun, semuanya berubah ketika ia meraih medali perunggu saat kelas 9.

“Saat itu orang tua kasih pilihan: fokus di karate atau panahan. Awalnya saya pilih karate, tapi sorenya malah datang alat panah. Akhirnya saya terpaksa pilih panahan, meskipun awalnya gak niat,” tutur Keisha sambil tertawa.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved