TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Memasuki hari ketiga Ramadan 1446 Hijriah, Polres Bondowoso bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Dikoperindag) setempat melakukan pemantauan harga bahan pokok di sejumlah pasar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah lonjakan yang dapat memberatkan masyarakat.
Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, bersama jajarannya, turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan para pedagang terkait perkembangan harga. Berdasarkan hasil pemantauan, harga bahan pokok di Bondowoso masih dalam kategori wajar.
"Setelah kami cek, harga-harga masih berada di bawah tabel acuan yang ditetapkan pemerintah. Untuk masyarakat Bondowoso, situasinya masih tergolong normal," ujar AKBP Harto Agung Cahyono, Senin (3/3/2025).
Baca juga: Hari Pertama Kerja, Bupati Probolinggo Tekankan Sinergi dan Kolaborasi
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan apabila menemukan harga kebutuhan pokok yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Masyarakat dapat mengadukan temuan tersebut kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari pihak kepolisian dan instansi terkait.
"Kami akan berpedoman pada kebijakan pemerintah. Jika ada harga yang melampaui HET, silakan laporkan ke Satgas kami agar dapat ditindaklanjuti," tambahnya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga beberapa komoditas utama di Bondowoso per 3 Maret 2025 adalah sebagai berikut:
Beras medium: Rp 12.500 per kilogram
Minyak goreng kemasan: Rp 20.750 per liter
Minyak goreng curah: Rp 19.250 per liter
Bawang merah: Rp 34.250 per kilogram
Bawang putih: Rp 37.000 per kilogram
Baca juga: Penyesuaian Jam Belajar Selama Ramadan 2025 di Bondowoso
Namun, harga cabai mengalami lonjakan signifikan. Di Pasar Induk Bondowoso, cabai rawit merah mencapai Rp 150.000 per kilogram, naik drastis dari Rp 60.000 dua hari sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada cabai merah besar, yang kini dibanderol Rp 80.000 per kilogram, naik dari Rp 16.000 sebelumnya.
Menurut salah satu pedagang, Sitti, lonjakan harga cabai disebabkan oleh minimnya hasil panen di Bondowoso akibat faktor cuaca. Banyak tanaman cabai yang rusak, sehingga stok lokal berkurang. Untuk memenuhi permintaan, pasokan cabai kini didatangkan dari Kabupaten Situbondo.