TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Seorang sekuriti di sebuah bank BUMN di Situbondo, Galih Krisna Pratama Irawan (24), merekayasa jadi korban begal di Bondowoso. Ternyata perbuatan itu dilakukan hanya untuk menutupi utang judi online.
Kini pria asal Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari, Bondowoso, Jawa Timur, itu ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, Galih membuat heboh masyarakat dengan menyebarkan informasi melalui pesan berantai bahwa dirinya dibegal saat mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX di kawasan Desa Sumberkalong, Kecamatan Wonosari, Jumat (1/8/2025) pukul 02.00 dini hari.
Dalam pesan tersebut, ia mengaku motor miliknya dirampas dan jaket yang dikenakannya disabet senjata tajam oleh pelaku begal. Untuk memperkuat ceritanya, Galih bahkan menunjukkan jaket yang sobek. Ia juga melaporkan kejadian itu secara resmi ke Polsek Wonosari sekitar pukul 10.00 WIB di hari yang sama.
Baca juga: Pemkab Situbondo Anggarkan Rp60 Miliar untuk UHC, Prioritaskan Layanan Kesehatan Tanpa Penolakan
Namun, penyelidikan kepolisian mengungkap laporan tersebut hanyalah rekayasa. Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, menjelaskan kebohongan Galih terbongkar setelah timnya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi, hingga meninjau rekaman CCTV.
“Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan bukti bahwa motor tersebut sebenarnya digadaikan di wilayah Situbondo dengan nilai Rp18 juta,” kata AKBP Harto dalam konferensi pers pada Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Antara Tren Media Sosial dan Etika Merayakan Kemerdekaan
Berdasarkan pemeriksaan polisi, tersangka tertekan karena utang pinjaman online (pinjol) yang telah jatuh tempo. Galih mengaku terlilit pinjol akibat kecanduan judi online yang telah dilakoninya selama setahun terakhir.
“Pelaku mengakui tindakan tersebut murni rekayasa. Ia terdesak karena terlibat judi online dan berusaha menutupi utang dengan mengarang cerita pembegalan,” jelas Harto.
Galih sendiri membenarkan laporan itu dibuat atas inisiatif pribadi, tanpa melibatkan pihak lain. Ia bahkan sengaja merobek jaketnya menggunakan cutter untuk meyakinkan pihak kepolisian dan masyarakat.
“Saya membuat laporan palsu tersebut untuk menutupi hutang pinjaman online yang sudah jatuh tempo. Saya sobek jaket pakai cutter,” tambahnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)