Syahrama menghabisi nyaw Sevi Ayu Claudia dengan brutal. Membuang jasadnya di pinggir jalan, beralasan sedang mengantarkan paket tembakau saat ditanya temannya.
Syahrama membuang jasad Sevi memggunakan motor Honda Beat milik Sevi.
Sepeda motor yang biasa digunakan Sevi bekerja mencari nafkah, dipasang triplek, lalu jasad Sevi yang sudah ditekuk, dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah warna hitam, dan dibungkus kardus. Diikat tali rafia dan dilakban.
Saat ditemukan terbungkus kardus, korban Sevi Ayu Claudia, hanya mengenakan celana legging abu-abu, kaos hitam, dan jaket levis.
Tanpa mengenakan pakaian dalam. Kondisi korban yang terikat dan dibungkus kantong plastic sampah warna hitam dan dibungkus kardus ini menyisakan duka.
Sebanyak delapan pukulan alat pemotong kertas dari besi yang mengenai kepala bagian belakang, membuat korban meninggal dunia.
Sampel cairan putih yang ditemukan di tubuh korban telah diambil sampel-nya. Sudah dikirim ke laboratorium forensik.
“Kami masih koordinasi dengan labfor kemarin, seperti yang disampaikan bapak kapolres hasil autopsi sudah keluar, sampel dari hasil autopsi sudah kami kirim ke labfor, mudah-mudahan besok sudah keluar kami akan update pemeriksaan labfor, toksikologi, maupun dari kuku diambil sampelnya,” beber Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Selasa (29/7/2025).
Dari pemeriksaan luar, tampak lebam keunguan pada dada kiri dan punggung, yang tidak menghilang saat ditekan.
Rahang dan pergelangan kaki korban mengalami kaku mayat, sementara tanda-tanda pembusukan belum terlihat, yang mengindikasikan bahwa kematian terjadi dalam 18 hingga 24 jam sebelum otopsi.
Baca juga: Kebocoran Gas di Pabrik Linde Gresik, Empat Warga Dilarikan ke RS
Yang paling mencolok adalah luka di kepala: delapan luka robek dengan ukuran antara 2 hingga 6,5 cm, serta memar hebat dari puncak hingga bagian belakang kepala.
Selain itu, ditemukan memar di bibir bagian dalam dan lakban hitam sepanjang 10 cm yang berada di dalam rongga mulut.
Leher korban pun menunjukkan luka lecet, dan di tangan terdapat memar serta lecet yang diduga sebagai hasil perlawanan.
Dari pemeriksaan alat vital, ditemukan cairan putih.
Otopsi bagian dalam memperkuat dugaan kekerasan fisik, dengan ditemukannya perdarahan di bawah selaput otak dan selaput laba-laba, serta resapan darah di area kepala yang berpotensi menyebabkan kematian akibat trauma berat.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)