Berita Pasuruan

Minimalisir Potensi Banjir, Pasuruan Normalisasi Sungai Sepanjang 22 Kilometer

Total panjang normalisasi yang telah dikerjakan mencapai 22 kilometer di 20 titik yang tersebar di beberapa kecamatan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
NORMALISASI: Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (SDACKTR) melakukan langkah antisipatif dengan menormalisasi sejumlah saluran dan sungai yang berpotensi menyebabkan banjir. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (SDACKTR) normalisasi sejumlah saluran dan sungai yang berpotensi menyebabkan banjir.

Total panjang normalisasi yang telah dikerjakan mencapai 22 kilometer di 20 titik yang tersebar di beberapa kecamatan.

Staf Bidang Sumber Daya Dinas SDACCKTR Alif Junaedi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya rutin tahunan untuk mengurangi risiko banjir, terutama di wilayah rawan genangan seperti Winongan, Rejoso, dan Gempol.

Baca juga: Bantah Penerbangan Jember-Jakarta Berhenti, Fawait: Evaluasi Teknis

“Normalisasi kami lakukan berdasarkan prioritas dan aduan warga, terutama di daerah yang kerap tergenang. Total ada sekitar 22 kilometer saluran yang sudah kami keruk,” ujar Alif, Rabu (15/10/2025).

Alif mengatakan anggaran untuk pekerjaan normalisasi menggunakan alat berat mencapai Rp 1,2 miliar, dengan serapan sekitar Rp 800 juta.

Sementara untuk normalisasi manual, total anggaran Rp 2,4 miliar telah terserap seluruhnya.

Menurutnya, kendala utama di lapangan adalah keterbatasan armada alat berat.

Baca juga: Sambut Hari Santri, Banyuwangi Kembali Gelar Festival Anak Soleh 

Dari sembilan unit alat besar yang dimiliki, satu sudah dimuseumkan, empat dalam perawatan, dan hanya empat unit yang beroperasi aktif.

“Sebagian besar alat kami sudah berusia lebih dari 10 tahun, jadi perlu ada perawatan agar tetap bisa berfungsi optimal,” imbuhnya.

Sebagai langkah antisipasi darurat saat musim hujan, dua alat berat juga telah disiagakan di Desa Kedawung Kulon dan Desa Magersari Kecamatan Rejoso, serta di Bunderan Gempol.

“Setiap tahun alat-alat itu kami ploting di titik rawan untuk penanganan cepat jika terjadi sumbatan atau luapan air,” jelasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved