Berita Probolinggo

Bersama Dinas Peternakan Jatim, Probolinggo Awasi Kesehatan Ternak Impor dari Australia

Diperta Probolinggo dan Dinas Peternakan Jatim awasi kesehatan ternak impor Australia untuk cegah penyakit dan jaga keamanan pangan.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
Pemkab Probolinggo
AWASI: Perwakilan Diperta Kabupaten Probolinggo mendampingi Dinas Peternakan Jatim saat mengawasi ternak impor, Sabtu (13/9/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo memfasilitasi pengawasan terhadap ternak impor asal Australia yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, di PT Tombak Mas Nusantara, Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Pengawasan tersebut turut didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Diperta Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto, bersama drh. Nobita.

Baca juga: Menikmati Konser Sa’langseng di Bondowoso, Lagu Madura Berbalut Fusion

Menurut drh. Nikolas Nuryulianto, pemeriksaan kesehatan ternak impor sangat penting untuk memastikan seluruh hewan dalam kondisi sehat sebelum dipasarkan.

“Kami bersama tim provinsi memeriksa aspek kesehatan ternak, biosecurity di lokasi penampungan, hingga sistem higiene sanitasi. Pemberian pakan, obat, dan vitamin suportif juga kami evaluasi,” jelas drh. Nikolas, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Jambore FPRB 2025, Diikuti 803 Relawan Kebencanaan dari 29 Provinsi

Dia menegaskan, pengawasan ketat diperlukan karena ternak impor memiliki risiko lebih tinggi dalam penyebaran penyakit. Pemeriksaan meliputi kondisi fisik hewan, fasilitas kandang, serta manajemen pemeliharaan.

Selain itu, Dinas Peternakan Jawa Timur juga memberikan catatan penting mengenai pengelolaan ternak. Hewan baru harus dipisahkan dari yang sudah lama berada di kandang, sementara hewan sakit wajib ditempatkan di area isolasi.

Baca juga: Ruang Rawat Inap Baru RSUD Grati Pasuruan Bertambah, Tingkatkan Kapasitas Layanan Kesehatan

“Idealnya kandang isolasi tidak ditempatkan di tengah populasi, tetapi di bagian tepi atau ujung kandang untuk mencegah potensi penularan penyakit,” tambahnya.

Nikolas menekankan penerapan standar biosecurity merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan ternak impor. Hal ini mencakup kebersihan kandang, sistem pembuangan limbah, hingga peralatan yang digunakan pekerja.

“Semua harus memenuhi standar agar hewan tetap sehat dan aman ketika dipasarkan,” katanya.
 
 (TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved