Berita Jember
Barang Berharga Milik Bu Nyai di Ponpes Kiai Tersangka Cabul di Jember Disebut Hilang
Bu Nyai HA, pelapor kasus pencabulan terhadap santriwati di Jember, mengaku barang berharganya hilang setelah keluar dari Ponpesnya
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Pelapor kasus pencabulan santriwati di Jember, Bu Nyai HA mengeluhkan barang pribadinya hilang. Barang pribadi itu berada di pondok pesantren yang berada di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Jember, yang sebelumnya ia kelola bersama suaminya, FM.
FM saat ini sudah menjadi tersangka, dan sedang ditahan.
Bu Nyai HA mendatangi Ponpes itu, Senin (13/2/2023) malam. Dia menyebut barang pribadinya, termasuk barang berharga raib.
Bu Nyai HA ini yang melaporkan FM ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap santriwati, hingga akhirnya penyidik Polres Jember menetapkan FM sebagai tersangka.
Sejak melaporkan FM, Bu Nyai HA tidak tinggal lagi di Ponpes tersebut. Ponpes itu masih ditinggali oleh saudara FM.
Barulah pada Senin (13/2/2023) malam, Bu Nyai HA mendatangi Ponpes itu, dengan dibarengi sejumlah orang.
Sekitar satu jam menemui penghuni Ponpes di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Jember, HA mengaku seluruh barang berharganya hilang, bahkan aset yayasan juga musnah.
Tampak, para warga juga menggeruduk dan mengantarkan Bu Nyai di Ponpes tersebut, berteriak maling. Bahkan ada juga yang menendang pintu gerbang lembaga itu, serta mendesak agar keluarga dan saudara FM yang berada di Ponpes itu keluar dari lingkungan pondok.
"Sudah dikasih waktu (keluar dari yayasan) aja, masih ada yang mencuri, apalagi tidak dikasih waktu apa tidak dikosongi?," ujar HA usai keluar dari lingkungan Ponpes tersebut.
Menurutnya, seluruh barang berharga pribadinya, bahkan aset milik Ponpes, hilang semua. Sehingga keberadaan saudara FM di lingkungan Ponpes itu sudah sangat merugikan lembaga.
"Padahal saya keluar dari Ponpes ini tidak bawa apa-apa, ketika kembali semua barang pribadi, mulai dari pakaian saya, printer saya, emas, laptop saya, jam tangan saya hilang semua," kata HA.
HA juga mengatakan beberapa aset milik lembaga juga sudah hilang, mulai dari kendaraan mobil dan motor.
"Mobil ada Avanza, sepeda motor Beat, PC X dan Vario, tadi tidak ada semua," imbuh HA.
Padahal keluarga FM selaku penghuni Ponpes tersebut, lanjut HA, statusnya adalah tamu. Bahkan mereka bukan warga Desa Mangaran Ajung Jember.
"Namanya tamu ya harus pamit, adab bertamu seperti apa, katanya lulusan Pesantren, katanya turunan kiai, minimal orang bertamu berapa hari?," urainya.
Baca juga: Pemkab Jember Akan Belanja Alat Drumband Senilai Rp 2,4 Miliar
Sementara itu, Saiful Bahri Paman dari HA mengatakan bahwa keluarga FM yang tinggal di Ponpes tersebut, bukan bagian dalam struktur pengurus yayasan. Mereka juga tidak masuk nadzir di surat wakaf.
"Nadzir nya kan lima orang, pertama Fahim anggaplah sudah dipecat, Ketua 2 adalah Dwi Susanto, Aliya selaku bandahara, Susiati selaku sekretaris 1, Sunhadi Sekretaris 2," imbuhnya.
| Nenek 80 Tahun di Jember Nyaris Dirudapaksa Tetangga yang Baru Keluar Penjara |
|
|---|
| Pemkab Jember Punya Utang Rp 214 Miliar di Tiga Rumah Sakit Akibat Program Kesehatan Gratis J-Keren |
|
|---|
| Polres Jember Tangkap Pelaku Rudapaksa Mahasiswi Setelah 10 Hari Kabur |
|
|---|
| Harga Telur Ayam Kampung Naik di Jember, Telur Ras Justru Turun |
|
|---|
| Orang Asing Jadi Fokus Pengawasan TIMPORA di Kabupaten Jember, Lakukan Sinergitas dan Kolaborasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.