Berita Jember

Dishub Jember Telusuri Faktor Minimnya Okupansi Penerbangan Pesawat Sumenep - Jember

Dinas Perhubungan Jember akan menelusuri faktor minimnya penumpang pesawat rute Sumenep - Jember memakai maskapai Susi Air

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi
Kepala Dinas Perhubungan Jember Agus Wijaya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Minat masyarakat luar daerah menggunakan pesawat untuk datang ke Kabupaten Jember, Jawa Timur ternyata relatif minim.

Hal tersebut, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember bertanya-tanya, kenapa arus balik penerbangan Susi Air rute Sumenep-Jember selalu sepi penumpang.

"Kalau Jember-Sumenep masih lumayan, di atas 50 persen. Untuk yang Sumenep -Jember ini, yang kadang kosong, mentok mungkin 40 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jember Agus Wijaya, Jumat (10/3/2023).

Hal itulah yang menjadi tanda tanya besar bagi Dishub Jember.
"Jadi minatnya apa, penumpang ke Jember ini minatnya apa?, itu yang sekarang sedang kami telusuri," tambah Agus.

Menurut Agus, ketika perjalanan pulang ke Jember, justru  penumpang lebih memilih trasnportasi darat, ketimbang menggunakan pesawat.

"Bisa naik kereta api, naik bus atau kendaraan pribadi, itu yang menjadi pilihan moda transportasinya," lanjutnya.

Oleh karena itu, Dishub Jember  mencoba mengusulkan perubahan jam operasional Maskapai Susi Ai , dalam program penerbangan perintis rute Jember-Sumenep agar lebih pagi lagi.

Kata dia, untuk uji coba pasar dirgantara baru di Kabupaten Jember.

"Yang bisanya hari selasa pukul 12.30 wib dan 13.30 wib, saya ubah menjadi pukul 09.30 wib. Karena saya lihat pasar untuk pagi itu lumayan, peminatnya itu banyak," katanya.

Baca juga: Kampoeng Creative Jember Fashion Carnaval, Wadah Asah Kreativitas Arek Jember

Minimnya orang luar daerah berkunjung ke Jember menggunakan pesawat, membuat Agus penasaran, dan mencoba menelusuri potensi Bumi Pandalungan yang bisa memiliki daya tarik.

"Jadi apa yang jadi andalan Jember, ini apa segi pariwisata, atau segi bisnisnya, apa ekonominya. Karena maskapai- maskapai yang lain kok banyak yang tidak minat, ini yang lagi kami telusuri," katanya.

Selain maskapai Susi Air, pesawat carter Brand New Cessna Grand Caravan EX from USA milik maskapai Dimonim Air berhenti beroperasi di Bandara Notohadinegoro, untuk melayani rute penerbangan Jember-Surabaya.

Pesawat milik PT Amaya Alam Semesta ini hanya bertahan satu bulan 10 hari, melakukan penerbangan dari Kota Tembakau ke Kota Pahlawan.

 

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved