Ketua DPD RI La Nyalla Sarankan Pemilu 2024 Digelar Proporsional Tertutup

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Nyalla Mahmud Mattalitti menyarankan pelaksaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 , digelar dengan sistem proporsional tertutup.

Menurutnya, negara ini sudah pernah menggelar pesta demokrasi dengan proposional terbuka maupun tertutup. Kata dia, keduanya sama-sama bagus.

"Kalau proporsional terbuka kita sudah pernah mengalami dan proporsional tertutup, dulu kita juga pernah mengalami. Nah saatnya sekarang kembali dengan proporsional tertutup," ujarnya saat berada di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember, Selasa (17/4/2023).

Pria yang akrab disapa La Nyalla ini menuturkan dengan proporsional tertutup, tidak akan menguras banyak duit untuk kampanye calon legislatif, sebab masyarkat cukup coblos partai saja.

"Kalau tidak suka dengan partainya, ya jangan pilih partainya. Kalau pilih orangnya, berarti harus lewat jalur independen. Kalau pilih orangnya tetapi tidak suka dengan partainya gimana, sama saja bohong," katanya.

La Nyalla menilai kalau Pemilihan Legislatif dilakukan secara terbuka, pastinya akan terjadi politik uang pada Pemilu 2024 . 

Baca juga: Satlantas Polresta Banyuwangi Peringatkan Pemudik agar Tak Naik Mobil Bak Terbuka

Karena, kata dia, orang yang berduit akan sangat mudah untuk mengendalikan partai politik.

"Seorang caleg yang dipilih secara terbuka, orang pasti jor-joran untuk keluarkan duit. Dia punya duit banyak, dia bisa kendalikan partai, ya kan," paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Jember Muhammad Syai'in mengaku masih menunggu petunjuk dari KPU Republik Indonesia. 

Karena, katanya, keputusan Pemilu digelar dengan proporsional terbuka atau tertutup adalah kewenangan pusat.

"Kami sebagai penyelenggara, apapun keputusannya kami siap melaksanakannya," tanggapnya.

Syai'in mengungkapkan hingga kini belum ada caleg yang bertanya soal tersebut. Justru, ia mengaku lebih banyak menerima pertanyaan itu lebih dari masyarakat.

"Cuma animo masyarakat banyak yang tanya, apakah Pemilu akan digelar secara terbuka atau tertutup. Dan itu hingga sekarang belum bisa kami jawab," urainya.

(TribunJatimTimur.com)