Penanganan Stunting
Anggaran Penanganan Stunting di Jember Capai Rp 97 Miliar, Wabup Sebut Perlu Langkah Tidak Biasa
Pemkab Jember menggelontorkan duit Rp 97 miliar di APBD Tahun 2023 untuk penanganan stunting, namun penanganannya perlu langkah tidak biasa
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember menggelontorkan biaya sebesar Rp 97 miliar untuk percepatan penanganan stunting. Anggaran itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Anggaran jumbo tersebut mengalir ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember, yang terlibat dalam penanganan stunting.
Hal ini dikatakan Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman usai rapat koordinasi percepatan penurunan angka stunting di Alua Dinas Pendidikan Jember, Kamis (22/6/2023).
"Rp 97 miliar itu tersebar di beberapa OPD, baik Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan beberapa dinas lainnya yang terlibat penanganan penurunan stunting ini," ujarnya.
Menurutnya, anggaran sebesar itu dikucurkan, sebagai bentuk keseriusan Pemkab Jember untuk menuntaskan program prioritas nasional tersebut.
Mengingat, kata dia, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan Tahun 2022, prevalensi balita Stunting di Jember capai 34,9 persen. Angka ini disebut sebagai yang tertinggi di Jawa Timur.
"Tentunya penanganannya harus dikolaborasikan secara baik, supaya anggaran sebesar itu tidak sia-sia. Makanya melalui Rakor ini, kami harapkan bisa menghasilkan hal-hal yang bermanfaat untuk menurunkan angka stunting," kata Wabup yang akrab disapa Gus Firjaun ini.
Hasil survei itu, kata Gus Firjaun, menunjukkan penanganan stunting tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Tetapi juga dilaksanakan dengan kerja keras lebih.
Baca juga: Jelang Ritual Adat Tumpeng Sewu, Warga Suku Osing Kemiren Banyuwangi Jemur Kasur Bersama
"Karena kalau biasa-biasa saja, turunnya hanya 2 persen per tahunnya. Padahal survei SSGI, prevalensinya kami itu ada 34, 9 persen. Kalau penanganannya biasa-biasa saja, pasti butuh waktu lama," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember Suprihandoko mengaku hanya mendapatkan Rp 5 miliar untuk penanganan sunting di bagian hulu.
Dia memaparkan langkah strategis dalam penanganan di bagian hulu adalah pencegahan sebelum stunting itu terjadi.
"Seperti pelayanan kontrasepsi, kami berikan secara gratis. Mulai jenis kondom, suntik, IUD dan sejenisnya," katanya.
Kemudian, kata Supri, program lain dengan memberikan pendampingan terhadap remaja yang mau menikah. Supaya mereka mendapatkan cukup pengetahuan membangun keluarga.
"Kemudian kami juga memberikan pendampingan terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan juga bayi hingga umur dua tahun," urainya.
Supri menjelaskan bayi umur 0 hingga seribu hari, adalah masa tumbuh kembang otak. Sehingga di masa itu yang menentukan kecerdasan anak di masa depan.
Pemkab Jember
Kabupaten Jember
Wakil Bupati Jember
Gus Firjaun
percepatan penanganan stunting
stunting
TribunJatimTimur.com
Ditangani Komprehensif, Prevalensi Angka Stunting Banyuwangi Terus Turun |
![]() |
---|
Stunting Masih Tinggi di Situbondo, Wabup Perioritaskan Intervensi Sensitif dan Spesifik |
![]() |
---|
Tekan Stunting di Lumajang, PT Pertamina Retail Beri Bantuan Pemberdayaan Ember Budidaya Lele |
![]() |
---|
Perangi Kasus Stunting, Dexa Group dan BKKBN Beri Edukasi Ribuan Bidan di Jember |
![]() |
---|
Turunkan Angka Stunting Lewat CSR dan Bantuan Makanan Bergizi Bagi Ibu Hamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.