Berita Jember

Mewarnai Event JFC 2023, Bupati Hendy Buka Pameran Meteorite Exhibition

Meteorite Exhibition digelar bersamaan dengan digelarnya event Jember Fashion Carnaval 2023, panitia menyebut itu pameran batu meteor

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sri Wahyunik
Pameran batu meteor yang digelar di Pendapa Bupati Jember berbarengan dengan event Jember Fashion Carnaval 2023 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Bupati Jember Hendy Siswanto membuka acara 'Meteorite Exhibition 2023' di Pendapa Bupati Jember Wahyawibawagraha, Jumat (4/8/2023).

Pameran batu meteor ini merupakan serangkaian dari pembukaan event Jember Fashion Carnaval (JFC) 2023 yang bertema Timelapse: Journey of The Earth.

Bupati Hendy mengatakan pemeran batu meteor ini pertama kali ada di dunia. Karena selama ini belum pernah ada di negara lain membuat kegiatan seperti ini.

"Dan kami yakini di Jember ada benda-benda luar angkasa. Itu yang biasa disebut meteorit, jatuh di Jember kami pamerkan hari ini," ujarnya.

Menurutnya, benda luar angkasa yang dipamerkan ini masih diperlukan kajian ilmiah. Sebab tanpa itu, keasliannya tidak dapat dibuktikan.

"Kalau ini ada kajian ilmiahnya, itu bisa dilakukan pengujian di luar negeri. Karena tidak di Indonesia," kata Hendy.

Mengingat, kata dia, yang memiliki alat untuk menguji benda luar angkasa tidak semua negara punya. Karena hal tersebut hanya dimiliki oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Baca juga: Pemkab Gelar Lomba Tarik Tambang Memeriahkan HUT RI dan Hari Jadi Situbondo ke-205

"Makanya kami akan meminta bantuan kepada kedutaan besar negara tersebut yang ada di Jawa Timur. Supaya bisa dihubungkan dengan pemeriksa benda-benda antariksa yang ada di luar negeri," imbuh Hendy.

Ketua Panitia Meteorite Exhibition JFC 2023, Suyanto mengatakan bahwa Indonesia itu banyak menyimpan benda-benda luar angkasa, jika di bandingkan negara lain.

"Jadi dunia harus tahu, kalau Indonesia ada berkahnya Tuhan karena dijatuhi benda-benda langit itu," tanggapnya.

Suyanto menuturkan 78 benda-benda langit yang dipamerkan ini kebanyakan jatuh di Pulau Jawa. Namun, dia tidak mau menyebutkan lokasi  penemuannya.

"Karena nanti kalau sampai d ketahui lokasi jatuhnya, akan dicari banyak orang dan tanah lokasi ditemukan itu, akan dikeruk banyak orang, sehingga merusak lingkungan. Jadi nama lokasi penemunnya tidak mau disebutkan," tuturnya.

Sementara jenis batu meteor yang dipamerkan tersebut, lanjutnya, jenis bantuannya terbuat dari logam dan kristal. Rata-rata berbentuk bulat.

"Untuk nama-nama batu meteornya masih belum ada. Selain karena belum ada kajian, juga belum ada niatan untuk memberi nama," katanya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved