Berita Viral
Viral Bayi Umur 1 Bulan di Medan Tewas di Ember, Diduga Ulah Ibu Sendiri: Mandi Gak Diangkat-angkat
Viral kasus bayi umur 1 bulan di Medan ditemukan tak bernyawa di ember. Diduga karena ulah sang ibu.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral seorang bayi berusia 1 bulan di Medan ditemukan meninggal dunia di dalam ember.
Kejadian tersebut diduga karena ulah ibu yang tak kunjung menangkat bayi saat mandi.
Keberadaan bayi berusia 1 bulan yang tak bernyawa ditemukan oleh sang ayah.
Sementara itu, kasus ini masih didalami oleh kepolisian.
Baca juga: BREAKING NEWS 11 Siswa SD Negeri di Situbondo Sayat Lengan Sendiri, Terpengaruh Konten TikTok
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, saat ini kedua orangtua bayi tersebut telah diamankan oleh polisi.
"Iya sudah diamankan, dan ini masih pemeriksaan," kata Fathir kepada Tribun-medan, Senin (2/10/2023).
Namun, ia belum bisa memastikan kejadian tersebut apakah murni kasus pembunuhan atau tidak.
"Masih kami dalami," sebutnya.
Selain itu, nanti petugas juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap ibu bayi tersebut.
Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia satu bulan, meninggal dunia setelah diduga dibunuh oleh ibu kandungnya bernama Rika Yunita.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Mahkamah, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Maimun, pada Senin (2/10/2023).
Menurut Dimas, salah seorang warga di sekitar menyampaikan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul Jam 12.30 WIB.
"Tadi jam setengah satu kejadiannya," kata Dimas kepada Tribun-medan, Senin (2/10/2023), dikutip dari TribunStyle.com.
Dikatakannya, warga mendapatkan kabar korban meninggal dunia dari suami pelaku yang saat itu pulang ke rumah untuk makan siang.
Ketika sampai di rumah, suaminya bernama Heri melihat anaknya sudah tidak bernyawa di dalam ember mandi.
"Informasinya korban ini dimandikan sama mamaknya, terus nggak diangkat - angkatnya dari ember," sebutnya.
Ia menyampaikan, bahwa ibu korban ini diduga mengalami ODGJ.
"Diduga stres memang," tuturnya.
Amatan tribun-medan, di lokasi kejadian sudah ramai warga berbondong-bondong mengerumuni lokasi kejadian.
Di lokasi juga terlihat sejumlah personel kepolisian mengamankan tempat kejadian.
Sementara, ibu dan bapak kandungan telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kisah Viral Lainnya - Bayi Tewas Dianiaya Pacar Ibu di Makassar: Saya Tidak Tega Lihat Anakku Dipukul!

Nahas nasib bayi yang masih berusia 11 bulan asal Makassar ini.
Bayi berinisial MAF tersebut tewas usai dianiaya oleh M, kekasih dari sang ibu.
Menurut salah satu tetangga, D, peristiwa penganiayaan MAF terjadi pada Senin (7/8/2023) lalu.
Diduga penganiayaan MAF terjadi di kamar kos yang ditempati Riski bersama pacarnya, M.
Ia mengatakan Riski, sang ibu bayi datang ke rumah D dengan menggendong bayinya yang sudah tak bernyawa.
"Kemarin kejadiannya, korban dibawa sama mamanya dalam keadaan (sudah) meninggal dunia."
"Jadi sudah meninggal di luar baru dia bawa ke sini (ke rumahnya)," cerita dia saat ditemui kediaman korban Jalan Kandea 3, Selasa (8/8/2023).
D mengaku tak tahu lokasi penganiayaan yang membuat MAF kehilangan nyawa.
Menurutnya keterangan Riski sering berubah-ubah.
"Itu yang bikin pusing pernyataan dari mamanya, karena selalu berubah-berubah ceritanya," ujarnya.
Pacar Sang Ibu Anggap Korban Nakal
Ibu korban, Riski angkat suara terkait penganiayaan yang menyebabkan anaknya meninggal dunia.
Ia mengatakan pacarnya yang berinisial M menganiaya MAF karena anaknya dianggap nakal.
Sebelum kejadian, MAF sering memainkan kabel colokan di kamar kos temannya yang ia tempati dengan sang pacar.
"Ini anakku tarik-tarik colokan di kamar indekos yang kutempati sama pacarku," ujar Riski saat ditemui awak media di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Selasa (8/8/2023) malam.
Diduga karena kesal, pelaku M kemudian menganiaya bayi 11 bulan hingga korban mengalami memar di punggung dan di kepala.
"Saya tidak tega lihat anakku dipukul, saya bilang, mending saya pukul daripada anakku," ucapnya.
Keluarga Sempat Larang Bawa Bayi
Sementara itu Riska, tante korban mengaku sempat melarang adiknya, Riski membawa MAF saat akan pergi bersama pacarnya.
Saat itu M mengajak Riski pergi ke kos milik temannya di wilayah Pasar Terong, Kecamatan Bontoala pada Jumat (4/8/2023) siang.
Namun permintaan Riska diabaikan oleh ibu korban dan tetap mengajak bayi 11 bulan itu pergi dengan M.
"Terus dia (Ibu korban) bilang biar mi kenapa kau urusi saya, jadi saya tidak bisa juga larang karena ibunya," kata Riska.
Kepada keluarga, Riski mengaku bayinya dipukul oleh M di bagian punggung dan kepala.
"Lukanya di belakang punggung sama bagian telinga sama kayak ada bekas benturan di atas alis," tuturnya.
M menganiaya MAF karena kesal dan menganggap korban rewel.
"Dianiaya karena gara-gara rewel dan nakal tapi kan namanya juga anak-anak pasti aktif kan, tidak mungkin tidak (aktif)," imbuhnya.
Ia mengatakan sejak kejadian tersebut, Riski, ibu korban yang juga adik kandung Riska mengalami trauma dan sulit diajak komunikasi.
"Mamanya trauma jadi agak sulit diajak komunikasi karena kalau ditanya kayak orang bingung," tandasnya.
Dia pun berharap polisi segera menangkap pelaku karena membuat ponakannya tewas setelah dianiaya.
"Harapannya kasus ini tetap dilanjut (proses hukum) biar didapat pelakunya, kalau anaknya (pelaku M) tidak didapat biar orangtuanya dulu ditahan biar anaknya muncul (menyerahkan diri)," ujarnya.
Sementara itu Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Sambolangi mengatakan polsi telah mengamankan M, pacar ibu korban.
"Iya tadi (M) diamankan," kata dia pada Rabu (9/8/2023).
Walau M telah diamankan, Lando mengungkapkan kasus tewasnya MAF karena diduga dianiaya oleh pacar sang ibu masih dalam proses penyelidikan.
Menurut Lando, M diamankan atas dugaan penganiayaan terhadap pelapor yakni Riski, ibu korban.
"Belum ada kata pelaku karena masih lidik, penyidik menunggu hasil otopsi korban, karena ibunya ini melapor atas kasus penganiayaan yang dialaminya bukan bayinya, nanti akan disampaikan kalau sudah jelas," jelas dia.
"Dia (M) kan baru diamankan tadi dan masih dalam penyelidikan, tapi kalau besok dia masih ada (di Polrestabes) berarti dia sudah jadi pelaku karena tidak bisa lebih dari 1x24 jam," tuturnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.