Berita Pasuruan

Satu Keluarga Anggota DPRD Pasuruan dari PPP Mendadak Pindah Gerindra 

Ketiganya adalah Saifullah Damanhuri , istrinya Faizaturrohmah, dan menantunya M Aminudin. Politisi satu keluarga ini kompak pindah Partai Gerindra.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Saifullah Damanhuri, kader senior PPP menggunakan baju Partai Gerindra dan beredar luas di beberapa grup WA. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Tiga kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Pasuruan yang masih satu keluarga, mendadak berlabuh ke Partai Gerindra dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.  

Ketiganya adalah Saifullah Damanhuri , istrinya Faizaturrohmah, dan menantunya M Aminudin. Politisi satu keluarga ini kompak pindah Partai Gerindra.

Belum diketahui pasti alasan ketiga politisi senior yang saat ini duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan tersebut pindah partai.

Baca juga: Relawan Pro Jokowi Dukung Prabowo, PDIP Tegaskan Relawan Ganjar Pranowo Solid untuk Pilpres 2024

Bahkan, sejak Sabtu (14/10/202) sore, foto Saifullah Damanhuri, politisi senior PPP ini mengenakan seragam Gerindra beredar luas di media sosial. 

Ketua DPC PPP Kabupaten Pasuruan H Habibullah menanggapi santai dengan beredarnya foto kadernya mengenakan baju Partai Gerindra

Menurutnya, itu menjadi bukti - bukti awal. Dia tidak menampik jika mendengar rumor kepindahan tiga kadernya ke partai lain untuk Pileg 2024. 

“Namun itu kan masih rumor. Belum ada bukti konkret. Kita menunggu kepastiannya nanti. Tapi, foto pakai baju partai lain akan kami jadikan bukti awal,” katanya. 

Dia menjelaskan, PPP akan bersikap resmi jika sudah Daftar Calon Tetap (DCT) muncul. Karena itu menjadi dasar tertulis bagi PPP untuk menentukan sikap.

“Tentu, untuk menjaga marwah partai, pasti akan ada sanksi. Minimal secara otomatis keanggotan mereka dari partai gugur. Dan kemungkinan akan di PAW,” tuturnya.

Baca juga: Habiskan Duit Rp 1,4 Miliar, Mantan Narapidana di Jember Gagal Nyaleg 2024

Gus Habibullah, sapaan akrabnya, menyebut ini adalah hal biasa dalam politik. Menurutnya, manuver yang dilakukan tiga kadernya ini adalah bagian dari dinamika politik. 

“Mau dibilang berat ya berat, dibilang ringan ya ringan, kita anggap saja ini bagian daripada manuver kader di internal dengan hengkang,” jelasnya. 

Dia mengaku akan menyikapi manuver ini dengan bijak. Bahkan dia, dan kader - kader PPP akan tetap fokus dan sudah siap-siap dalam pertarungan Pileg. 

“Allhamdulillah, kami punya kader 50 orang dan sudah terdaftar di KPU. Posisinya, mereka sudah siap bertempur dalam Pileg 2024,” paparnya. 

Baca juga: Lirik Lagu Penjaga Hati dari Nadhif Basamalah dan Chord Gitar, Viral di TikTok:  Kan Ku Arungi Tujuh

Ia menegaskan, hilang satu tumbuh seribu. Artinya, tidak ada kekhawatiran sedikitpun dari PPP meski tiga kader partai angkat kaki dan memilih partai lain. “Prinsipnya itu, Kita butuh PPP, bukan PPP butuh kita,” ungkapnya.

Dia mengaku sudah melakukan upaya tabbayun ke tiga calegnya untuk mencari kebenaran rumor tersebut. Namun, upayanya itu tidak mendapat jawaban. 

Baca juga: Lirik Lagu Penjaga Hati dari Nadhif Basamalah dan Chord Gitar, Viral di TikTok:  Kan Ku Arungi Tujuh

Gus Habibullah menyebut, sejak awal, ketiganya memang mundur dari pencalegan saat proses sedang berjalan. Keputusan itu jauh sebelum Daftar Calon Sementara (DCS).  

Ia menguraikan, Gus Saiful itu direkomendasikan partai untuk majuk ke DPRD Provinsi, sedangkan istrinya dan menantunya tetap di DPRD Kabupaten. 

“Awalnya semua persyaratan sudah dicukupi. Tapi tiba - tiba di tengah perjalanan memilih mundur. Kami menghormati keputusan itu,” sambungnya.  

Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan Divisi Teknis dan Pemilihan Fatimatuz Zahro mengatakan, disebut ganda jika namanya ada di dua partai yang berbeda. 

Artinya, seseorang caleg waktu pendaftaran hingga DCS terdaftar sebagai caleg Partai A, sedangkan dalam pencermatan, mendadak terdaftar sebagai caleg B. 

“Jika memang ada kejadian ganda seperti itu, kami akan melakukan konfirmasi yang bersangkutan. Kami akan meminta caleg itu untuk memilih,” tambahnya. 

Zahro mengatakan, caleg harus tegas memilih partai A atau partai B. Jika memang memilih partai B, maka KPU akan mencoret namanya di partai A.

Baca juga: Sinopsis dan Link Streaming Drakor Evilive, Drama Korea Terbaru Tayang Hari Ini, Sabtu 14 Oktober

Dalam penetapan DCT nanti, caleg itu hanya terdaftar sebagai caleg di Partai B. “Namanya sudah tidak muncul ganda lagi,” terangnya. 

Jika sebelumnya, nama caleg itu tidak ada dalam pendaftaran hingga DCS di Partai A dan muncul dalam masa pencermatan DCT di Partai B itu beda persoalan.  

“Secara regulasi memang diperbolehkan. Syaratnya, caleg itu harus menambahkan surat pengajuan pengunduran diri dari Partai A,” tuturnya.

Surat pengajuan penguduran diri dari partai A itu akan menjadi dasar caleg tersebut mendaftar di Partai B selain melengkapi persyaratan pencalegan secara umum.  

Disinggung terkait dengan kepindahan tiga caleg PPP ke Gerindra, Zahro mengatakan pihaknya masih melakukan pencermatan hingga sekarang. Ini masih berproses.  

“Semuanya persyaratan administrasi caleg masih kami cermati. Sebaiknya, ditunggu saja pengumuman DCT awal November mendatang,” tutupnya. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved