Berita Pasuruan

Meriahnya Asean Festival Panji Pasuruan

9 negara asean yang terlibat adalah Indonesia, Malaysia, Cambodia, Laos,, Myanmar, Philippina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/galih lintartika
Perayaan Asean Festival Panji 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Perayaan Asean Festival Panji digelar secara meriah di Amphitheater Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/10/2023) malam.

Sembilan negara yang terlibat dalam cerita panji melalui tarian, mampu menghibur ribuan penonton yang sudah memadati arena sejak siang. Acara digelar mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.30 WIB.

9 negara asean yang terlibat adalah Indonesia, Malaysia, Cambodia, Laos,, Myanmar, Philippina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Direktur PPK Kemdikbudristek Irini Dewi Wanti mengaku sangat senang melihat antusias masyarakat menikmati pagelaran festival cerita panji yang telah ditetapkan Unesco pada tahun 2017 sebagai memory of the world.

"Kita ketahui bahwa cerita panji ini kan aslinya di Jawa Timur. Berarti masyarakat itu selain mengenal, juga otomatis mengakui dan menjaga kelanjutan atau pelestarian dari cerita panji. Walaupun hanya menonton," katanya.

Baca juga: Ditinggal Ibunya Pacaran, Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono, menerangkan jika substansi cerita panji dapat dimaknai penyatuan antara dua belah pihak yang dilambangkan dengan kerjaan jenggala dan panjalu, antara Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekar Taji.

Ini sama dengan rama dan shinta, tetapi ceritanya bermacam-macam, tapi untuk menyatukan dua hati.

"Pada malam hari ini, meskipun dari negara berbeda, bangsa yang berbeda, namun kita dipersatukan cerita panji. Keberadaan cerita panji di asia tenggara merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan,” tuturnya.

Cerita panji juga telah membuktikan bahwa karya asli budaya jawa timur mampu menembus batas batas wilayah sehingga dapat diterima dan terus berkembang di berbagai negara asia tenggara hingga saat ini.

Menurut Adhy, bagi masyarakat jawa timur cerita panji bukan hanya sebatas karya sastra, representasi cerita panji di jawa timur berkembang dalam ekspresi budaya, baik budaya bendawi maupun budaya tak benda, sehingga meluas menjadi budaya panji.

Baca juga: Fenomena Kemunculan Kerang Simping di Pesisir Pantai Lumajang

Cerita panji telah menjadi khasanah cagar budaya di jawa timur. Antara lain pada relief gembyok di Kediri, arca dan relief selo kelir di Gunung Penanggungan, relief candi penataran di Blitar, relief candi mirigambar di Tulungagung dan relief candi menak jinggo di Mojokerto.

Selain itu, cerita panji juga menjadi inspirasi dalam ragam kesenian tradisional di Jawa Timur. Seperti wayang beber di Pacitan, wayang topeng di Malang, wayang tengul di Bojonegoro, wayang klitik di Kediri, pentul tembem di Madiun, jaranan di Tulungagung, Topeng dalang di Sumenep.

"Kami dari Pemprov Jawa Timur tentu menginginkan untuk ada event-event kusus yang rutin, bagaimana melestarikan budaya panji. Yang kedua, adalah bagaimana membuat animasi terkait cerita panji," tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved