Pemilu 2024

Belum Masa Kampanye, Baliho Caleg Makin Menjamur di Wilayah Jember

Baliho calon anggota legislatif semakin menjamur di kawasan perkotaan di Jember, Satpol PP meminta pemilih baliho membersihkannya sendiri

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Baliho Caleg Parpol bertebaran di selatan Geladak Kembar Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Baliho calon anggota legislatif di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 makin menjamur di Jember, khususnya di wilayah perkotaan.

Alat peraga kampanye tersebut terlihat di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Gajah Mada yang merupakan daerah segitiga emas dan harus bebas dari baliho partai politik apapun.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember Bambang Saputro mengaku telah mengirim surat kepada pimpinan partai politik (Parpol), supaya baliho tersebut segera ditertibkan sendiri.

"Karena belum masanya kampanye, sehingga monggo ditertibkan di internal mereka sendiri," ujarnya, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, khusus daerah segitiga emas yang meliputi jalan Sultan Agung, Gajah Mada dan Ahmad Yani, Trunojoyo dan Cokroaminoto, tidak diperbolehkan dipasangi alat peraga kampanye politik apapun.

"Karena ada regulasi yang mengatur, kalau di ruas jalan tersebut tidak dibolehkan untuk dipasangi baliho, reklame atau poster apapun," kata Bambang.

Bambang mengakui ada baliho Parpol ketika acara Jalan Sehat Santri Sarungan yang dihadiri pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, pada 29 Oktober kemarin.

"Namun kalau sampai hari ini, masih ada baliho ataupun papan reklame yang terpasang di Jalan Gajah Mada. Kami akan ingatkan agar alat peraga kampanye itu untuk diturunkan sendiri," urainya.

Baca juga: Viral Curhatan Istri TKI di Cianjur Jadi Korban Selingkuh, Suami Traktir Pelakor Tiket ke Jepang

Sementara Bupati Jember, Hendy Siswanto menambahkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), bergerak untuk mengingatkan para Parpol.

"Mengingatkan segera, bukan lagi diberikan suatu punishment begitu saja kepada siapa pun. Ada tahapan tahapan yang diberikan. Kondusif itu bisa diciptakan, dari itu dulu, pendekatan kekeluargaan. Intinya jangan dilakukan pembiaran di situ," imbuhnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved