Berita Viral

Sering Jajan di Luar, Wanita di Sidoarjo Terkena Autoimun, Curhatannya Viral di Media Sosial

Sosok wanita asal Sidoarjo viral usai curhatan tentang dirinya yang divonis mengidap autoimun. Wanita itu mengaku kerap jajan di luar.

Editor: Luky Setiyawan
TikTok/@yukbisayuk.27
Sosok wanita asal Sidoarjo viral usai curhatan tentang dirinya yang divonis mengidap autoimun. Wanita itu mengaku kerap jajan di luar. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Sosok wanita asal Sidoarjo bernama Della viral di media sosial usai dirinya curhat divonis mengidap autoimun.

Hal tersebut diakuinya terjadi karena kerap jajan di luar.

Sosok wanita di Sidoarjo mengidap autoimun itu viral usai beredar curhatan yang dibagikan akun @yukbisayuk.27.

Diketahui, akun tersebut merupakan milik Della sendiri.

Baca juga: Viral Video Ibu Bocah SD Korban Pembunuhan Nangis Histeris, Pelaku Diketahui Anak Pensiunan Polisi

Dalam akun TikTok miliknya, Della membagikan sejumlah postingan yang menceritakan perjalannya mengidap autoimun.

Diduga, autoimun yang dideritanya disebabkan karena kebiasaannya jajan di luar.

Pada unggahan pertamanya, perempuan 25 tahun itu mengatakan bahwa pada mulanya ada bercak mirip gigitan nyamuk di area kaki.

Namun, kondisinya kian parah. Bercak-bercaknya semakin menjalar dan kakinya menjadi bengkak hingga nyeri.

"dulunya tahes terus sekalinya sakit kek gini…," tulisnya disertai emoji menangis, Minggu (17/9/2023).

Dalam unggahan lain, Della membagikan foto-foto makanan yang selama ini ia konsumsi.

Mulai dari bakso, junk food, sate, dan sebagainya.

Ia mengatakan dulu ia sering makan makanan tidak bergizi di luar. 

"mungkin emg pola makanku yg tidak bergizi, banyak mengandung gluten dan memforsir badanku terlalu berat dan akhirnya drop," katanya lagi.

Rupanya, Della didiagnosis autoimun sejak Agustus 2023.

Kini, ia masih terus menjalani pengobatan.

"Untuk sekarang (masih) masa penyembuhan, jadi terkadang masih muncul bintik setelah aktivitas atau kerja," tuturnya, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

Cerita Della Derita Autoimun

Autoimun adalah penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel tubuh.

Menurut cerita Della, awalnya dia mengalami bintik-bintik merah di kulitnya.

Bintik merah itu sempat dikira karena digigit nyamuk.

"(Tapi) makin hari makin bertambah banyak (bintik-bintiknya).

Selama tiga hari terus di hari keempat itu kaki jadi linu, kaku sampai seperti irang lumpuh.

Benar-benar enggak bisa jalan, harus digotong," ungkapnya.

Karena tak kunjung sembuh, dia memeriksakan kondisinya ke layanan medis sebelum akhirnya didiagnosis mengalami autoimun.

"Menurut informasi dokter, (penyebab) bisa berbagai faktor, infeksi virus atau bakteri, stres, kecapekan," kata dia.

Dokter juga menyampaikan, autoimun yang dideritanya bisa dipicu karena kebiasaan makan di luar.

"Pola makan bisa menjadi pemicu juga, apalagi yang mengandung gluten," ungkapnya.

Penyebab Autoimun

Dokter spesialis penyakit dalam dan Chairman JDN Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, gaya hidup berupa kebiasaan jajan di luar dapat menyebabkan kondisi autoimun.

"(Kebiasaan jajan di luar) bisa menyebabkan autoimun.

Karena spektrum autoimunnya itu luas dan jenis makanan yang beragam, jadi kita tidak tahu yang mana yang bisa memicu autoimun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com Senin (30/10/2023).

Andi mengatakan, penyakit autoimun bisa disebabkan karena berbagai faktor.

"Penyebab autoimun bisa multifaktor ya, ada yang disebabkan kontribusi genetik, ada juga yang kontribusinya dari gaya hidup dan lingkungan," jelasnya.

Menurut Andi, pola makan dan gaya hidup yang buruk dapat memperparah penyakit autoimun.

Terpisah, Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang Syifa Mustika menjelaskan, hingga saat ini penyebab penyakit autoimun belum bisa dipastikan.

"Tetapi, faktor genetik, lingkungan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh berperan," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Menurutnya, pola makan yang tidak sehat dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tapi tidak secara langsung menyebabkan penyakit autoimun.

Pengobatan Autoimun

Lebih lanjut, Syifa mengatakan, pengobatan autoimun bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit.

"Pengobatan biasanya bertujuan untuk mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit," kata Syifa.

Syifa juga mengungkapkan, beberapa penyakit autoimun dapat memasuki remisi di mana gejalanya hilang sementara.

Apakah autoimun bisa sembuh? Kendati gejala autoimun bisa sembuh, Syifa menyebutkan bahwa penyakit tersebut sukar disembuhkan secara total.

"Penyembuhan (autoimun) total biasanya sulit dicapai. Perawatannya melibatkan obat-obatan seperti imunosupresan dan terapi fisik," tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved