Musisi Tewas di Hotel Bintang Lima
Tiga Orang Tewas Usai Minum Alkohol, Bar Vasa Hotel Surabaya Ditutup: Ini Kronologinya
Duty Manager Vasa Hotel Surabaya Nana Meliana mengatakan, operasional di Cruz Lounge Bar Hotel dihentikan.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Kematian dua musisi dan satu orang soundman setelah menenggak minuman keras di bar hotel bintang lima, Vasa Hotel Surabaya, membuat bar tersebut akhirnya ditutup sementara.
Duty Manager Vasa Hotel Surabaya Nana Meliana mengatakan, operasional di Cruz Lounge Bar Hotel dihentikan.
"Biasanya, club beroperasi mulai pukul 15.00 hingga 02.00. "Untuk berapa lama ditutup, saya kurang tahu," kata Nana di Vasa Hotel, Selasa (26/12/2023).
Polisi tengah melakukan penyelidikan di lokasi lima orang yang di antaranya teman korban, pihak hotel, maupun bartender telah diintrogasi. Seorang bartender bernama Arnold diperiksa selama 3 jam diberondong 39 pertanyaan.
Baca juga: Pemkot Probolinggo Serahkan Bantuan Peralatan Penunjang untuk Pelaku UMKM
Akan tetapi, saat ditanya kronologis kejadian meninggal tiga musisi akibat menenggak minuman keras (miras), di Cruz Lounge Bar, perempuan akrab disapa Nana itu mengaku tidak bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut.
"Terkait kasus ini, yang boleh memberikan keterangan ibu Mega Tarina, selaku Asisten Dirktur Marcomm Vasa Hotel. Dan untuk konfirmasi, nanti kembali kami hubungi," tandasnya.
Baca juga: Boncengan Tiga, Dua Gadis Belia di Lumajang Tewas Tertimpa Triplek Muatan Truk
Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menyimpulkan kronologi insiden sembilan orang musisi pesta minuman keras di Cruz Lounge Bar, Vasa Hotel, hingga kemudian sepulang dari acara itu tiga orang meninggal dunia.
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendro Sukmono menjelaskan, beberapa kali band ini manggung di sana. Pemain band pun akrab dengan bartender.
Baca juga: Hasil Olah TKP Kecelakaan Beruntun di Jember, Diduga Sopir Mobil Carry Mengantuk
Setiap band tersebut selain mendapat fee, mereka juga mendapat jatah air mineral dan masing-masing mendapat secangkir cappuccino. Nah, sebelum pentas pada malam itu William memesan minuman alkohol ke bartender bernama Arnold.
Sang bartender kemudian memberikan dua minuman alkohol. Satu dibuat dari Bacardi dan jus diamond rasa cranberry. Minuman kedua diracik dari Vodka dan jus diamond rasa cranberry.
"Jadi memang mereka beli. Tapi beli lewat kasir, hanya dibayarkan kepada bartender," ujarnya.
Setelah pesta minuman keras itu selesai masing-masing masih bisa pulang. Hanya saja, korban atas Riza Gulam Ahmad harus diantar oleh teman-temannya untuk pulang. Namun, karena rumah Riza saat itu kosong akhirnya diantarkan ke rumah teman.
Baca juga: From Zero to Hero, Para Pengubah Wajah Kumuh Kampung Mandar Banyuwangi
Pada minggu dini hari empat orang mulai masuk rumah sakit. Riza dirawat di RSI Wonokromo. Mita sang vokalis di Gotong Royong, Medokan Semampir. Sedangkan William Raffly dan Indro Purnomo masuk RSUD dr Soetomo.
"Dokter menjelaskan badan para korban ini banyak kandungan metanol," ujarnya
Bobby, salah seorang korban yang selamat menceritakan minuman alkohol racikan bartender itu memang cukup keras. Ketika minuman itu ditenggak rasanya di dada cukup panas. Bahkan empat hari selang pesta minuman keras itu mulutnya masih terasa panas.
Ada 1,3 Liter Metanol di Tubuh Korban Minuman Keras Hotel Vasa Surabaya |
![]() |
---|
Satu Korban Minuman Keras Bar Vasa Hotel Surabaya Telah Siuman, Bisa Menjadi Saksi Kunci |
![]() |
---|
Musisi Tewas Usai Minum Alkohol di Bar Hotel Bintang Lima, Vasa Hotel Surabaya Jadi Tiga Orang |
![]() |
---|
Dua Musisi Tewas Usai Minum Alkohol di Hotel Bintang Lima Bar Vasa Hotel Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.