Harga Cabai Mahal
Sepekan Usai Pemilu 2024, Harga Cabai Merah Besar di Jember Tembus Rp 95 Ribu - Rp 100 ribu per Kg
Harga cabai merah besar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember melenting sangat tinggi, sepekan usai pelaksanaan Pemilu 2024
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Harga cabai merah besar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember melenting sangat tinggi, sepekan usai pelaksanaan Pemilu 2024.
Seperti di Pasar Tanjung Jember, rata-rata para pedagang di pusat perbelanjaan ini menjual cabai besar kualitas super di kisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
"Hari ini harga cabai merah besar Rp 100 ribu per kilo. Kalau kemarin masih Rp 90 ribu, tadi pagi naik jadi Rp 100 ribu," ujar Ida, pedagang cabai di Pasar Tanjung Jember, Kamis (22/2/2024).
Menurutnya, setiap hari harga cabai naik di Pasar Tanjung Jember. Hal tersebut berlangsung setelah pelaksanaan Pemilu 2024, 14 Februari lalu.
"Setiap hari naik, kadang sehari Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu. Itu terjadi habis Pemilu, jadi setelah Pemilu besoknya harga lombok naik terus," kata Ida.
Kenaikan harga jual cabai besar tertinggi, kata Ida, adalah hari ini sebab melentingnya mencapai Rp 10 ribu. Padahal kemarin harganya masih Rp 90 ribu.
"Kemarin saya jualnya masih Rp 90 ribu, sekarang saya jual Rp 100 ribu. Kemungkinan besok juga naik harganya, soalnya sejak kemarin tiap harinya naik juga," urainya.
Sementara Ali, pedagang lain di Pasar Tanjung Jember mengemukakan, selain cabai besar merah, komoditas lain yang naik adalah cabai rawit merah sret.
"Pokoknya sejak satu minggu ini, harganya terus naik dari Rp 70 ribu per kilo, sekarang jadi Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu untuk cabai rawit sret merah," imbuhnya.
Ali mengungkapkan naiknya harga cabai di pasaran ini disebabkan stoknya sangat minim dari tengkulak. Di sisi lain, katanya, hal itu juga dipengaruhi banyaknya tanaman lombok milik petani rusak karena cuaca ekstrem.
"Karena banyak tanaman cabai yang rusak dari petani. Dan lombok lombok ini kebanyakan dari luar daerah. Karena kalau mengandalkan stok dari Jember, kurang barangnya," ucapnya.
Baca juga: Hari Ketiga PIN Polio Putaran Kedua, Pemkab Banyuwangi Capai 63 Persen
Dampak kenaikan harga cabai ini, Ali bilang para konsumen banyak yang lesu. Mereka rata-rata memilih membeli komoditas ini secara eceran.
"Kebanyakan para pembeli itu belinya eceran. Jarang yang beli satu kilo, kecuali mereka punya acara hajatan, itu baru beli dengan jumlah besar," urainya.
Kondisi serupa juga dialami pedangan di Pasar Sabtuan Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates Jember. Mereka mengeluhkan sepinya pembeli, sejak harga cabai melenting.
"Harga-harga naik semua, pasar sepi."ucap Jatimah, Pedangan di Pasar Sabtuan Tegalbesar Kaliwates Jember.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.