Berita Jember
Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Angka Kemiskinan Jember Capai 216 Ribu Orang
Angka kemiskinan Kabupaten Jember mencapai 8,67 persen atau sebanyak 216 ribu warga yang merupakan tertinggi kedua di Jawa Timur.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Angka kemiskinan Kabupaten Jember tertinggi nomor dua di Jawa Timur.
- Kemiskinan mencapai 8,67 persen atau sebanyak 216 ribu warga Jember masuk dalam kategori miskin.
- Program UHC Jember salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Angka kemiskinan Kabupaten Jember mencapai 8,67 persen yang merupakan tertinggi kedua di Jawa Timur. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2025, mencatat sebanyak 216 ribu warga Jember masuk dalam kategori miskin.
Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Widiarto, mengatakan langkah Pemkab Jember sudah tepat menjadikan kemiskinan sebagai prioritas utama pembangunan.
"Pengentasan kemiskinan harus ditempuh melalui dua jalan utama, yakni mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat," ujarnya membacakan pandangan Umum Fraksi atas nota pengantar APBD Jember 2026, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya pengeluaran terberat masyarakat adalah di sektor kesehatan, sebab biaya berobat di rumah sakit sangat mahal.
Baca juga: Banyak Hasilkan Karya Ilmiah, Universitas Islam Jember Beri Penghargaan Puluhan Dosen
"Ketika sakit mereka dan keluarganya seringkali kehilangan penghasilan sekaligus harus menanggung biaya pengobatan yang mahal, sehingga kemiskinan terus berulang dari satu generasi ke generasi berikutnya," ungkap Widarto.
Menurutnya program Universal Health Coverage (UHC) di Jember yang sudah mencapai 98,74 persen, merupakan jawaban konkret mengurangi pengeluaran masyarakat pada bidang kesehatan.
"Namun keberhasilan tersebut harus diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan disiplin fiskal. Fraksi PDI Perjuangan menilai belum ada kejelasan dalam nota keuangan terkait mekanisme pengendalian pembiayaan," kata pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jember ini.
Widoiarto meminta Pemkab Jember lebih memperkuat Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat.
Baca juga: Pemkab Jember Anggarkan Rp 1,4 miliar Perbaiki Bandara Notohadinegoro
"Mengembangkan sistem integrasi data kesehatan agar klaim BPJS lebih akurat, serta memastikan keberlanjutan UHC tanpa mengurangi ruang fiskal pembangunan produktif," katanya.
Selain itu, kapasitas rumah sakit daerah di Jember sudah harus ditambah.
"Melalui peningkatan sarana dan prasarana, penambahan tenaga medis spesialis, maupun penguatan manajemen pelayanan agar lebih cepat, mudah dan responsif," jelas Widarto.
Baca juga: Renovasi Gedung Polres Jember Telan Anggaran Rp 980 Juta
UHC Jember
Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan, pendapatan Puskesmas meningkatkan pesat sejak diluncurkan UHC pada April 2025.
"Dari 10 Milyar per bulan di awal tahun 2025, meningkat hingga 15 Milyar pada bulan Oktober 2025," imbuhnya.
Hal itu karena Dinas Kesehatan Jember telah menyediakan anggaran untuk pengembangan sistem integrasi data kesehatan di setiap Puskesmas, sehingga mudah untuk klaim BPJS.
Baca juga: Renovasi Gedung Polres Jember Telan Anggaran Rp 980 Juta
Angka Kemiskinan Jember
Kemiskinan Jember Tinggi
UHC Jember
Bupati Jember Muhammad Fawait
BPS Jember
TribunJatimTimur.com
| Pemkab Jember Anggarkan Rp 1,4 miliar Perbaiki Bandara Notohadinegoro |
|
|---|
| Renovasi Gedung Polres Jember Telan Anggaran Rp 980 Juta |
|
|---|
| Ratusan Warga Operasi Katarak dan Pemasangan Bola Mata Palsu di Jember |
|
|---|
| Akhir Tahun 2025, Pemkab Jember Dapat Tambahan 68 Ribu Blanko e-KTP |
|
|---|
| Pemutakhiran Data, Terdapat 12 Ribu Peserta UHC di Jember Dinonaktifkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Fawait-gerobak-Jember.jpg)