Penyakit Mulut dan Kuku
Pertama Muncul di Wates Tulungagung, Penyakit Mulut dan Kuku Meluas ke Ternak Desa-Desa Lain
Penyakit yang bisa mematikan hewan berkuku belah ini muncul pertama kali di Desa Wates, Kecamatan Campurdarat.
Selain peluang sembuhnya dinilai kecil, mereka justru akan menghadapi risiko kehilangan sapinya.
Baca juga: Hanya Raih Hasil Imbang Kontra Persita Tangerang, Pelatih Persib Bandung Ungkap Penyebabnya
Karena itu pilihan paling banyak memilih menjual rugi dibanding, dengan pertimbagan dari pada sapinya mati dan tidak dapat uang sama sekali.
“Kalau sekarang kondisinya sudah reda. Yang tersisa sapi-sapi yang masih bisa bertahan,” tambahnya.
Dari Desa Wates, PMK merebak ke Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat. Di desa ini ada puluhan sapi yang terserang, mayoritas telah dijual dalam kondisi sakit.
Ada juga warga yang buru-buru menjual sapinya sebelum tertular PMK. Pemerintah desa setempat memperkirakan, 6 ekor sapi telah mati dan dipendam.
Kini mulai merambah di Dusun Secang, Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat. Beternak sapi sering kali menjadi kegiatan selingan para petani selain bercocok tanam.
Sapi pedaging ini menjadi tabungan buat mereka selain mengandalkan hasil pertanian. Jika ada sapi peliharaan yang mati maka menjadi pukulan bagi mereka.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)
Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku |
![]() |
---|
Pemkab Kediri Kembali Buka Pasar Hewan Setelah 2 Pekan Ditutup Akibat PMK |
![]() |
---|
Status Darurat PMK, Kasus Jatim Tembus 18 Ribu dan Sebabkan 980 Ternak Mati |
![]() |
---|
Penetapan Status KLB Belum Jadi Opsi Utama Pemkab Lumajang Kendati Kasus PMK Terus Meroket |
![]() |
---|
Pengendalian PMK, Bupati Jember Tolak Penutupan Pasar Hewan Namun Lewat Pencegahan dan Vaksinasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.