Berita Jember

Gagal Dapat Kursi di Pileg 2024, Menantu Bupati Jember Terancam Dipecat Dari Ketua DPC Demokrat

Signal pemecatan terhadap Try Sandi Apriana sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Jember semakin menguat

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Instagram Try Sandi Apriana
Ketua Partai Demokrat Jember Try Sandi Apriana 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Signal pemecatan terhadap Try Sandi Apriana sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Jember semakin menguat.

Kabar pemberhentian tersebut santer, karena menantu Bupati Jember Hendy Siswanto itu tidak mempu menambah, dan bahkan mempertahankan jumlah kursi di DPRD Jember pada Pileg 2024 kemarin.

Wakil Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur Mahattir Muhammad mengungkapkan  surat usulan dari ketua-ketua PAC Demokrat se-Jember agar Try Sandi diberhentikan sebagai Ketua DPC partai, sudah diproses oleh DPP.

"Tentu DPC Jember sangat menjadi atensi dan evaluasi, karena (Demokrat) kehilangan semua kursi (DPRD di Pileg 2024. Sekarang sedang dalam proses (evaluasinya) tetapi untuk suratnya turun kebawah, saya belum mendapatkan kabar," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (29/4/2024).

Menurutnya, DPP dan DPD Jawa Timur menilai Try Sandi bukan hanya menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Jember. Tetapi juga anggota DPRD Jember 2019-2024 yang diharapkan bisa membesarkan suara partai.

"Sekaligus putra menantu dari Bupati Hendy. Tentu ada komitmen bupati kepada Demokrat secara tertulis, untuk turut serta membesarkan Partai Demokrat," ucap Mahattir.

Mengingat, lanjut dia, ketika Bupati Hendy Siswanto bersama Wakilnya Muhammad Balya Firjaun Barlaman  itu diusung Partai Demokrat pada Pilkada 2020. Sehingga Kepala daerah terpilih harus melaksanan komitmen dengan partai koalisinya.

"Namun realitasnya kan tahu, justru Demokrat kosong kursi (DPRD Jember) di Pileg 2024. Mungkin ada satu kursi yang sekarang bersengketa di MK. Mudah-mudahan bisa menang di MK," jlentrehnya.

Meski demikian, Mahattir menegaskan  andai menang di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk dapat satu kursi DPRD Jember Pileg 2024, hal tersebut tidak mengubah keadaan.

"Karena yang kami tahu (Pileg ) sebelumnya dapat dua kursi DPRD Jember. Sekarang malah kosong. Ada satu itu pun masih menunggu hasil sengketa di MK. Tentu ini jadi evaluasi, kinerjanya seperti apa," urainya.

Apalagi kegagalan mempertahankan jumlah kursi DPRD Jember kemarin, bersamaan dengan kegaduhan internal DPC Partai Demokrat Jember, perihal dana saksi tidak segera dicairkan saat Pemilu 14 Februari 2024 kemarin.

"Hingga mencuat di media massa, soal dana saksi dan sebagainya, tentu ini jadi keprihatinan mendasar. Sehingga DPP pasti akan mengevaluasi Ketua DPC Jember bahkan ada informasi akan ada Plt ketua nantinya seperti itu,"  ucap Mahattir.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC Partai Demokrat Jember Try Sandi Apriana mengatakan, sebenarnya dirinya ingin menambah kursi di DPRD Jember pada Pileg 2024.

"Siapa ketua yang tidak ingin menambah, tidak ada ketua yang ingin merugikan partai sendiri. Tetapi ada orang internal yang kurang bagus, yang seharusnya masalah internal itu tidak usah keluar (di media), masalah dipecat atau tidak itu urusan DPP bukan DPD," tanggapnya.

Sementara saat ini, kata dia, DPP Partai Demokrat melakukan gugatan di MK melawan Partai Nasdem, untuk merebut kursi terakhir DPRD di Dapil 1 Jember pada Pileg 2024.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved