Berita Pasuruan
SDN II Sumbersari Pasuruan Raih Predikat Adiwiyata
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menobatkan SDN Sumbersari II sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini berlaku empat tahun.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Perjuangan SDN Sumbersari II Kecamatan Beji untuk menjadi Sekolah Adiwiyata akhirnya membuahkan hasil. Meski sempat gagal, semangat SDN Sumbersari tidak pernah padam.
Akhirnya, tahun 2024 ini, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menobatkan SDN Sumbersari II sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini berlaku empat tahun sejak diterbitkan.
Kepala Sekolah SDN Sumbersari II Kecamatan Beji Ratna Mufidah mengaku bersyukur karena sekolahnya mendapatkan amanah menjadi sekolah adiwiyata Jawa Timur.
Baca juga: Polisi Bebaskan Pria yang Diduga Maling dan Dihajar Massa di Jombang
Menurutnya, kerja keras dan perjuangan semua pihak akhirnya membuahkan hasil. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bergotong - royong dan bekerja keras selama ini.
Namun, terlepas dari itu, ia mengaku lega karena berhasil menjadikan anak - anak sebagai generasi penerus menjadi agen kebersihan. Minimal, ada pesan dari adiwiyata ini yang bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa.
“Allhamdulillah, kami berhasil membentuk karakter dengan membiasakan anak - anak hidup bersih. Contoh sederhana, ketika anak - anak sekarang sudah mau membuang sampah pada tempatnya,” katanya, Jumat (13/9/2024).
Menurutnya, ini adalah sebuah pencapaian mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa yang dipersiapkan menuju Indonesia Emas. 225 siswa disini sudah bisa membedakan sampah organik dan non organik.
Baca juga: Seharian Padamkan Api di Pabrik Plastik Gresik, Petugas Damkar Terluka
“Anak - anak menjadi aset penting bagi bangsa ini. Makanya, kami biasakan agar mereka membuang sampah pada tempatnya. Tidak seperti sebelumnya, sampah dibuang ke tempat sembarangan,” paparnya.
Dia mengakui, Adiwiyata ini sebagai wadah untuk menyampaikan pesan moral kepada anak - anak. Dan harapannya, mereka bisa menjadi agen lingkungan untuk terus mengkampanyekan hidup bersih.
Caranya, dengan membuang sampah pada tempatnya. Dia mengaku tidak mudah untuk mengubah kebiasaan anak. Namun, ia meyakini, hal itu bisa dilakukan. Dia memilih pendekat ke anak dari hati ke hati, secara persuasif.
Baca juga: Warga Blitar Antre Beli Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan
“Jadi awalnya memang berat, tidak mudah mengajak anak untuk buang sampah pada tempatnya. Tapi, kami tidak menghukum mereka bagi yang membuang sampah sembarangan,” ungkapnya.
Ratna, sapaan akrab Kasek, lebih memilih cara mengingatkan secara halus sembari diberikan arahan. Meski perlahan dan susah awalnya tapi itu ternyata membuahkan hasil maksimal.
Rosikhul Hidayah, Ketua Tim Adiwiyata mengatakan, mendidik siswa ini bukan hanya soal akademik, tapi pendidikan karakter seperti menumbuhkan sikap peduli lingkungan anak juga harus diterapkan.
Baca juga: Polisi Gerebek Pesta Narkoba, Dua Orang Berhasil Melarikan Diri
“Mudah - mudahan inovasi ini akan membawa kebaikan untuk Indonesia. dan semoga anak didik kami bisa memberi manfaat untuk lingkungan dan bangsa utamanya dalam hal kebersihan,” imbuhnya.
Sugiarto, peraih kalpataru yang juga ikut mendampingi sekolah ini menyebut, sekolah berbasis lingkungan hidup merupakan pendidikan lingkungan hidup yang sangat efektif di era modern seperti ini.
Pabrik Garam Hadir di Pasuruan Gandeng Petani Lokal, Siap Bersaing di Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Wabup Gus Shobih Dorong Sertifikasi Juleha Demi Jaminan Daging Halal |
![]() |
---|
Stakeholders Forum and Sharing Session AWS 2025 : Kekuatan Kolaborasi Jaga Air Sungai Berkelanjutan |
![]() |
---|
Kades Pasuruan GadaikanTiga Mobil Rental untuk Foya-foya, Ditangkap Polisi Bersembunyi di Masjid |
![]() |
---|
Mas Adi Dorong Koperasi Pasuruan Adaptif, Aktif, dan Berdaya Saing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.