Kekerasan Seksual di Jember

Andreas Harsono Laporkan Dugaan Kekerasan Seksual Pada Adiknya ke Polres Jember, Korban Meninggal

Jurnalis Senior Andreas Harsono bersama Gerakan Peduli Perempuan (GPP) mendatangi Polres Jember, untuk melaporkan kasus kekerasan seksual

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Andreas Harsono ketika mendatangi Polres Jember untuk melaporkan kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa adiknya, Sabtu (9/11/2024) 

Selama berbicara hal tersebut, katanya, tidak seorang pun yang mau mendengarkan ocehannya korban. Hal tersebut membuat penyintas disabilitas psikososial ini seperti depresi.

"Seperti sangat kesal, kalau bahasa Jember itu 'pegel' karena ini orang kolot sekali (beragama Kristen). Pada minggu ke-3 bulan Oktober dia bilang ke saya, terima kasih koko telah mendengarkan saya ngomong," ucapnya.

Korban mengaku selama bicara kasus pelecehan seksual pasca kejadian itu, banyak orang yang tidak mau mendengarkannya. Hal tersebut membuatnya seperti stres.

"Setelah bicara itu, dia langsung mengunci diri di dalam kamar tidak makan dan tidak minum. Sejak tanggal 27, 28, 29 Oktober 2024 hingga pada 30 Oktober dia masuk rumah sakit," kata Andreas.

Andreas mengatakan, selama tiga hari mengunci diri. Kadang-kadang adik perempuannya itu juga keluar kamar sebentar untuk mengambil pispot lalu balik lagi.

"Dan yang mengagetkan adalah, dia selalu mengigit bibirnya hingga keluar darah. (Pada 30 November 2024) perawat yang menjaga mama saya kan heran dan meminta agar segera dibawa ke rumah sakit , lalu dipasang infus dan dicek darah," paparnya.

Hasil laboratorium rumah sakit maupun scan organ, menunjukkan kesehatan fisik korban menurun drastis karena kekurangan makan dan minum.

"Setelah itu doker sosialis dalam rumah sakit mencoba memeriksa adik saya. Dokter tersebut bilang agar stabilkan dulu kesehatan badannya. Setelah stabil segera dibawa ke rumah sakit jiwa Malang karena masalah dia  adalah masalah jiwa," ulasnya.

Mengingat, kata Andreas, ketahanan tubuh korban menurun drastis itu akibat kekecewaan yang cukup mendalam. 

"Entah apa yang terjadi, ternyata dia tidak bisa bertahan untuk hidup. Lalu pada Selasa 5 November 2024 pukul 15.00 dia meninggal dunia," tutupnya.

Pelaporan dari Andreas Harsono yang didampingi oleh GPP ini diterima oleh Unit PPA Satreskrim Polres Jember.

Sebagai informasi, nama terang narasumber dan nama korban ditulis berdasarkan persetujuan narasumber ketika wartawan media ini melakukan wawancara.

 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved