Lipsus Ketahanan Pangan Jatim
Peternak Ayam Petelur di Jember Berharap Harga Telur Stabil Supaya Tak Gulung Tikar
Pengusaha ternak ayam petelur di Kabupaten Jember berusaha mempertahankan bisnisnya, terutama pasca terpaan pandemi Covid-19
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
"Karena pakan bersubsidi itu uangnya harus di depan artinya saya harus bayar dulu. Tetapi saya tidak mampu belinya karena tidak punya uang cukup untuk membelinya," kata Abdur Rahman.
Abdur Rahman mengatakan, bantuan pakan ternak dengan harga subsidi hanya menguntungkan pengusaha ayam petelur besar, karena mereka memiliki kapital memadai.
Baca juga: Ikan Kemasan Kaleng Banyuwangi Tembus Pasar Lebih dari 50 Negara
"Sementara saya peternak kecil, modalnya tidak kuat untuk membelinya karena tidak boleh mengecer. Akhirnya sampai sekarang saya beli pakannya di toko-toko terdekat," ucapnya.
Abdur Rahman sekarang hanya berharap harga telur di pasaran tetap stabil, supaya usaha peternakannya bisa selamat.
"Sekarang harga telur ayam kalau dari kandang, kisaran Rp 23,5 ribu. Sementara ini saya jualnya masih di toko-toko kelontong belum sampai di pasar besar," paparnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Jaga Pasokan, Pemkab Lumajang Targetkan Penanaman Bawang Merah Capai 30 Hektar per Tahun |
![]() |
---|
DPRD Lumajang Ajak Pemkab Perhatikan Kesejahteraan Petani untuk Jaga Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Pj Bupati Dorong Produk Pisang asal Lumajang Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Pemkab Lumajang Fokus Pembenahan Infrastruktur Pendukung Lahan Pertanian Demi Jaga Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Cikal Bakal Pertanian Organik di Bondowoso, Berawal dari Sulitnya Pupuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.