Liputan Khusus Ketahanan Pangan Pasuruan

Uluran Bantuan KPSP Setia Kawan Tumbuhkan Optimisme Peternak Untuk Bangkit Lebih Cepat

Uluran tangan koperasi mampu membantu menarik peternak yang nyaris tenggelam dalam badai PMK.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Galih Lintartika
Peternak memerah susu sapi di Pasuruan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan -  KPSP Setia Kawan menjadi penyegar di tengah badai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menerpa 11 ribu lebih peternak sapi. Mereka semua bernaung di bawah koperasi yang ada di wilayah Nongkojajar, Kecamatan Tutur itu.

Uluran tangan koperasi mampu membantu menarik peternak yang nyaris tenggelam dalam badai PMK. Beberapa treatment diberikan koperasi untuk menjaga optimisme peternak agar bisa jalan dan keluar melewati wabah PMK.

Farhan, Bendahara KPSP Setia Kawan mengatakan, berbicara susu itu kompleks. Dari hulu hingga hilir harus dipikirkan. Dan itulah yang membuat KPSP berkomitmen untuk membangun optimisme peternak bangkit dari PMK.

Baca juga: Hadiri Festival 1.000 Banteng Mberot, Gus Mujib - Ning Wardah Janji Buat Satu Bulan Satu Festival

Menurutnya, koperasi menjadi tulang punggung untuk keberlangsungan peternak. Maka, di saat PMK lalu, pihaknya terus membuat terobosan dengan memberi program yang sekiranya berpihak kepada anggota.

"Jadi ada pendampingan ke peternak untuk perbaikan pakan, mencoba pembuatan susu organik yang Allhamdulillah sekarang sudah jalan, termasuk membuat skema untuk menghadirkan pinjaman sapi guliran untuk peternak," terangnya.

Semuanya, kata dia, ditujukan untuk anggota koperasi. Harapannya, para peternak tetap optimis dan bisa tetap menjadi anggota koperasi. Maka, ia berusaha memberikan uluran bantuan agar peternak tetap bisa memproduksi susu.

"Kami juga memikirkan skema pelayanan simpan pinjam untuk peternak. Ini akan kami support dengan ketersediaan dana dan kemampuan koperasi. Jadi, anggota tidak melihat ke sana ke mari, pinjam ke orang lain yang bunganya tinggi," paparnya.

Harapan ke depan, program pemerintah bisa berpihak kepada peternak. Susu yang ada bisa terserap secara keseluruhan untuk membantu menunjang program Presiden makan dan minum susu gratis. Ia yakin, peternak akan sejahtera dengan program itu.

Baca juga: Dampak PMK Produksi Susu Menurun, Puluhan Ribu Peternak Sedang Berusaha Bangkit

Ketua KPSP Setia Kawan Sulistiyanto mengakui, dampak PMK membuat 11 ribu peternak yang bernaung di koperasi bergejolak. Menurut dia, banyak peternah yang terpuruk saat PMK. Termasuk dirinya yang juga memiliki peternakan sapi perah.

Disampaikan Sulis, hampir 3 ribu sapi milik peternak mati akibat PMK. Sampai saat ini, itu belum pulih. Harapannya, para peternak di koperasi ini bisa cepat recovery dan pemulihannya bisa cepat.

"Untuk mempercepat itu caranya dengan mengganti atau menambah sapi perah yang kondisinya fresh, perkara nanti mekanisme, pemeliharaannya seperti apa, dipikir nanti, kredit atau apa, nanti sapi lama bisa dibuat untuk uang muka, ini yang harus segera ada solusinya," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah pusat atau daerah bisa segera mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Karena, jika masalah itu sudah selesai bisa menunjang program susu gratis.

Baca juga: Butuh Percepatan, DPRD Wacanakan Pinjaman Modal ke Peternak Agar Bisa Merepopulasi Sapi

"Perlu akselerasi untuk percepatan, dan itu tidak perlu butuh waktu lama. Sapi perah diganti dengan yang baru, peningkatan manajemen pakannya agar hasil susunya maksimal," paparnya.

Dia ingin, ini susu tetap menjadi kebanggaan Kabupaten Pasuruan. Susu tetap menjadi ketahanan pangan asal Pasuruan. Maka dibutuhkan kerjasama, kolaborasi semua pihak mencarikan jalan keluar untuk membawa produksi bangkit pasca PMK.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved