Berita Banyuwangi
Komisi II DPRD Banyuwangi Sidak Minyakita di Pasar Tradisional, Hasilnya Sesuai Takaran
Meski demikian, Minyakita sebenarnya bukan yang terfavorit. Beberapa minyak goreng merek ternama lebih laris dibanding Minyakita di Toko Susi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar inspeksi mendadak ke pasar tradisional untuk mengecek volume minyak goreng dalam kemasan bermerek Minyakita, Kamis (13/3/2025).
Baca juga: Kodim dan Bulog Bondowoso Ajak Pengusaha Penggilingan Padi Sukseskan Ketahanan Pangan
Dalam inspeksi tersebut, para anggota dewan membeli beberapa kemasan Minyakita di toko-toko yang berbeda di Pasar Blambangan. Minyak tersebut kemudian dituangkan ke wadah takar untuk mengetahui kepastian volumenya.
Minyakita yang dicek, yakni kemasan botol dan plasik produksi CV Oleindo Amana Sejahtera (Oase Indonesia) Sidoarjo serta kemasan botol produksi PT Kusuma Mukti Remaja Karanganyar.
"Kami sidak di dua tempat, dengan Minyakita dari dua perusahaan yang berbeda. Setelah kami takar, literannya tepat. Jadi tidak ada kemungkinan dikurangi atau dicurangi," kata Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari.
Dengan hasil inspeksi itu, ia berharap masyarakat Banyuwangi bisa lebih tenang karena volume Minyakita yang beredar di pasaran sesuai dengan takaran. Setidaknya untuk minyak yang dicek oleh anggota dewan.
Hal itu berbeda dengan temuan di beberapa daerah di Indonesia yang menunjukkan volume Minyakita berkurang jauh dari semestinya.
"Kami menggelar sidak ini agar konsumen merasa aman. Istilahnya, tidak tertipu oleh perusahaan-perusahaan yang sedang booming mengakali literannya," tutur Emy.
Baca juga: Informa Outlet Fairway Nine Mall Geber Diskon Hingga 70 Persen Selama Ramadan
Sayangnya, harga Minyakita di Banyuwangi berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Harga Minyakita di Pasar Blambangan berkisar antara Rp 15.800 hingga Rp 18.000 per liter. Harga bergantung kemasannya. Sementara HET Minyakita Rp 15.700 per liter.
Komisi II DPRD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat untuk berkoordinasi terkait ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran. Salah satunya, ketersediaan dan kepastian kualitas minyak goreng yang beredar.
Pihaknya berharap, kebutuhan bahan pokok di Banyuwangi akan mencukupi dengan harga yang tak melambung tinggi.
Baca juga: Pencarian Sang Pengganti Cole Palmer, Chelsea Telah Menemukan Pemain Baru yang Tak Tergantikan
Salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Susi, mengatakan, permintaan Minyakita di tokonya relatif stabil. Isu Minyakita yang volumenya berkurang tak mempengaruhi pembeli secara signifikan.
"Kalau saya seminggu biasanya bisa jual 2 karton (24 botol)," kata Susi.
Meski demikian, Minyakita sebenarnya bukan yang terfavorit. Beberapa minyak goreng merek ternama lebih laris dibanding Minyakita di Toko Susi.
"Meskipun harganya lebih mahal. Tapi orang lebih suka beli itu. Mungkin kualitasnya beda bagi pembeli," tutur Susi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Nenek di Banyuwangi Ditemukan Meninggal dengan Wajah Bengkak, Polisi Pastikan Bukan karena Kekerasan |
![]() |
---|
Pemotor Tewas Tabrakan dengan Truk di Jalur Situbondo-Banyuwangi |
![]() |
---|
Banyuwangi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Luhut Minta Ipuk Bagikan Pengalaman ke Daerah Lain |
![]() |
---|
Bupati Ipuk dan Empat Menteri Finalisasi Pilot Project Penyempurnaan Digitalisasi Bansos |
![]() |
---|
CFD di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi Makin Ramai, Lebih dari 370 Pelapak UMKM Antusias |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.