Pemerintahan Bupati Mas Rusdi dan Gus Shobih Bangun Pasuruan Tanpa Diskriminasi

Tiga regulasi strategis pun disahkan: pendirian BPR Mina Mandiri, penguatan CSR, dan penataan organisasi birokrasi. 

Semua dikerjakan bukan untuk sekadar memenuhi aturan, tapi agar pembangunan berjalan cepat dan tepat sasaran.

“Regulasi bukan untuk mempersulit. Ia harus jadi jembatan agar pembangunan lebih cepat dan lebih merata,” lanjutnya.

Baca juga: Mencicipi Kuliner Khas Warung Pak To Tuban, Belut dan Becek Mentok

Perubahan Tata Ruang, Fondasi Investasi Berkeadilan

Bupati Mas Rusdi juga sedang berjuang ke Kementerian ATR/BPN untuk menyesuaikan tata ruang demi kepastian investasi dan pembangunan. 

“Kalau tata ruangnya jelas, investor tidak ragu masuk. Warga pun ikut merasakan manfaatnya,” paparnya.

Perubahan tata ruang bukan hanya kebutuhan teknis, tapi langkah strategis agar Pasuruan tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan. 

Pemerintah pusat diharapkan mendukung percepatan ini sebagai bagian dari target pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

Inklusivitas Bukan Slogan

Inilah wajah pemerintahan Mas Rusdi – Gus Shobih: tidak eksklusif, tidak elitis, dan tidak kosmetik. 

Inklusivitas bukan hanya tema, tapi napas yang menyatu dalam kerja harian.

“Pemerintahan ini bukan milik satu kelompok. Ini milik seluruh warga yang ingin maju bersama,” tegas Mas Rusdi.

Kini Pasuruan bukan hanya sedang dibangun. Ia sedang disatukan. Dari dasar, dari desa, dari setiap suara yang dulu tak terdengar. 

Demi masa depan yang lebih bersahabat, sehingga Pasuruan bisa maju, sejahtera dan berkeadilan untuk semua masyarakat Kabupaten Pasuruan. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)