Berita Bondowoso

15 Pejabat di Bondowoso Nama dan Fotonya Digunakan Penipuan Scamming

Nama dan foto pejabat Pemkab Bondowoso dijadikan penipuan scamming modus pinjam uang via WhatsApp. Diskominfo imbau warga waspada.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
SCAMMING - Salah seorang warga Bondowoso saat menunjukkan beberapa kali kerap menerima pesan whatsapp yang mengatasnakaman pejabat teras Bondowoso. 
Ringkasan Berita:
  • 15 pejabat Bondowoso jadi korban, nama dan fotonya dijadikan penipuan scamming via WhatsApp sepanjang 2025.
  • Modus pelaku gunakan nomor baru dan foto profil pejabat minta transfer atau pinjam uang.
  • Diskominfo sebar stempel hoaks untuk mencegah korban baru.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Sebanyak 15 pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Camat, di lingkungan Pemkab Bondowoso fotonya dijadikan penipuan scamming. Dalam penipuan itu foto para pejabat dijadikan profil nomor WhatsApp penipu. 

Kepala Bidang (Kabid) Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bondowoso, Pujiati, mengatakan sepanjang 2025 terdeteksi 15 pejabat yang nama dan fotonya dicatut penipu.  Mulai dari kepala OPD, kepala bidang, hingga camat.

"Selama tahun 2025 ada 15 org pejabat  yang nama dan foto profil dipakai untuk penipuan," ujarnya dikonfirmasi Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Dari 219  Koperasi Merah Putih di Bondowoso, Baru 20 yang Telah Beromzet

Menurut perempuan yang akrab disapa Rini itu, dengan memakai nama dan foto pejabat, penipu mengirim pesan pada korbannya secara acak di Bondowoso, untuk meminta transfer atau meminjam uang.

Rata-rata yang dihubungi mereka staf, sesama kepala OPD, hingga orang-orang terdekat para pejabat.

"Pesan WhatsAppnya, minta transfer, pinjam uang," katanya.

Rini mengatakan bahkan pernah ada korban yang percaya hingga mentransfer uang sebesar Rp 2 juta. Pihaknya hanya mencatat ada satu orang yang pernah mentransfer, karena merupakan staf yang dikenalnya.

Baca juga: Usaha Kotak Cabai di Bondowoso Pekerjakan Lansia Berusia 50 Hingga 80 Tahun

Korban Tak Melapor Polisi

Namun Rini tak bisa memastikan berapa orang yang pernah menjadi korban.

Diskominfo langsung membuat berita serta stempel hoax pada nomer Whatsapp yang digunakan untuk penipuan. Kemudian disebar untuk mencegah banyak korban.

Menurut Rini, hanya bisa melakukan penanganan seperti itu, karena tidak memiliki alat atau aplikasi khusus untuk menghentikan kejadian serupa terulang.

"Apalagi korban juga tidak melapor ke polisi," ujarnya.

Baca juga: Ratusan Pelajar Ngevlog di Museum Terbuka Megalitik Bondowoso

Dia menghimbau masyarakat tidak mudah percaya apabila ada nomor baru yang tiba-tiba meminta transfer.

"Sebaiknya dikonfirmasi langsung terlebih dahulu," jelasnya.

Penipuan scamming memang marak tidak hanya menyasar para pejabat. 

Abduh, warga Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, mengatakan, ada juga masyarakat yang fotonya digunakan untuk penipuan scamming.

Baca juga: Polres Bondowoso Selidiki Pengrusakan 20 Ribu Pohon Kopi PTPN

Menurut Abduh ada tetangganya tiba-tiba didatangi saudaranya karena mengirim whatsapp pesan butuh uang dan meminta ditransfer.

"Untungnya itu yang dimintai transfer, rumahnya berhadap-hadapan. Jadi langsung konfirmasi. Jadi tak sampai transfer," jelasnya.

Abduh merasa aneh karena para penipu bisa tahu pada nomor-nomor orang terdekat pemilik foto.

"Itu saya tak paham, kok bisa tahu nomor orang terdekatnya," katanya.

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved