Pembacokan Probolinggo
Dendam Perselingkuhan, Membuat Bapak dan Anak Bacok Pemuda di Probolinggo Hingga Tewas
Pembacokan maut di Probolinggo terkuak. Dipicu dendam akibat perselingkuhan dan ancaman korban.
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Kasus pembacokan yang menewaskan seorang pemuda, Deding Darma Firdaus (27), warga Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Motif utama aksi brutal tersebut dipicu dendam dan sakit hati karena perselingkuhan yang berujung perceraian.
Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menjelaskan, tersangka berinisial M (54) dan anaknya DCW (23), warga Kecamatan Kuripan, melakukan pembacokan setelah menahan emosi selama berbulan-bulan.
DCW pernah sakit hati karena istrinya berselingkuh dengan korban. Bahkan akibat perselingkuhan itu, DCW bercerai, dan istrinya memilih menikah dengan korban.
Baca juga: Pelaku Pembacokan Pemuda Hingga Tewas di Probolinggo Ditangkap, Polisi Sebut Dendam Keluarga
Latar Belakang Perselingkuhan
"Istri korban bercerai dengan tersangka itu sudah lima bulan lalu. Namun sebelum resmi menikah dengan korban, sempat ada perselingkuhan ketika masih menjadi istri sah," ujar AKBP Latif, Senin (8/9/2025).
Menurut polisi, perselingkuhan itu sudah berlangsung sejak 2023. Bahkan warga sempat menggerebek keduanya, saat berada di rumah ibu kandung sang istri.
Setelah perceraian, korban disebut sering mengancam tersangka. Bentuk ancaman bervariasi, mulai dari tantangan duel, ancaman menembak, hingga mengirim video mesra dengan istri pelaku melalui TikTok.
Baca juga: Pembacokan Orang Tak Dikenal Probolinggo, Polisi Sebut Bermotif Asmara
"Korban juga pernah mengatakan akan menembak jika tersangka menghubungi istrinya lagi. Hal ini membuat pelaku stres hingga menceritakan pada ayahnya," jelas AKBP Latif.
Karena ancaman itu, tersangka kerap membawa senjata tajam selama empat bulan terakhir untuk antisipasi.
Baca juga: Pelaku Pembacokan Bapak dan Anak Situbondo Ditangkap di Bondowoso
Kronologi Pembacokan
Puncak emosi terjadi, Selasa (2/9/2025). Saat dalam perjalanan menuju Pasar Lumbang, Probolinggo, kedua tersangka melihat kendaraan korban parkir di kios bensin Kecamatan Sukapura.
Terjadi adu mulut di lokasi kejadian. Dalam kondisi emosi, tersangka M mengeluarkan celurit dari dalam jaketnya lalu menyabetkan berkali-kali ke arah korban.
"Sabetan celurit menyebabkan korban mengalami sekitar 40 luka bacokan di bagian perut, dada, punggung, hingga lengan. Tersangka DCW ikut membacok," terang Kapolres Probolinggo.
Baca juga: Terbaring di RS, Korban Selamat Pembacokan Jember Mulai Pikirkan Biaya Operasi dan Pengobatan
Polisi memastikan kasus ini murni dipicu dendam dan sakit hati akibat perselingkuhan. Kedua tersangka kini telah ditangkap.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.