Berita Probolinggo

Adu Kreativitas di Festival Musik Pengantar Sahur Ponpes Genggong Probolinggo

Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, menggelar Festival Musik Pengantar Sahur.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Danendra Kusuma
Para peserta unjuk kebolehan dalam perhelatan Festival Musik Pengantar Sahur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, menggelar Festival Musik Pengantar Sahur.

Acara tersebut berlangsung semarak. Seluruh peserta menumpahkan seluruh kreativitasnya.

Mulai, pakaian yang dikenakan, alunan musik tradisional yang menghentak hingga lirik unik ditambah berselawat, melebur jadi satu.

Para penonton yang membanjiri lokasi acara di Jalan Raya Condong, Kecamaran Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, dibuat kagum dengan penampilan peserta. Tak jarang mereka mengabadikan momen dengan kamera ponsel maupun DSLR.

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus Moh. Haris Damanhuri mengatakan Festival Musik Pengantar Sahur telah digelar sejak 2006.

"Pesantren dan pemerintah daerah selalu bersama menggelar acara ini. Sekarang, Festival Musik Pengantar Sahur, kami bangkitkan kembali," katanya, Kamis (30/3/2023).

Dia menyebut, musik patrol atau pengantar sahur merupakan khazanah dan sebuah tradisi yang selalu dilakukan masyarakat selama Ramadan. Karenanya, musik patrol perlu dilestarikan.

Baca juga: Kejari Kota Pasuruan Tahan Korlap Pokmas Penerima Hibah Pemprov Jatim

"Acara ini juga merupakan kegiatan positif untuk kalangan milenial hingga dewasa. Mereka bisa membangun ukhuwah serta kebersamaan di bulan Ramadan," sebut Gus Haris -sapaannya-.

Gus Haris menambahkan, Festival Musik Pengantar Sahur bakal menjadi agenda tahunan kembali.

Nantinya, juga akan ada piala bergilir. Peserta memperebutkan piala itu setiap tahunnya di bulan Ramadan.

Baca juga: Selain Mobil Mewah, Mabes Polri Sita 4 Aset Tanah Milik Bayue Walker si Crazy Rich Tulungagung

"Acara ini menjadi wadah bagi peserta untuk menunjukkan kreativitas musik patrol. Dalam acara tersebut kami membuat relugasi bila musik patrol sudah seharusnya menggunakan alat-alat tradisional. Bukan pakai soundsystem maupun alat elektronik lainnya yang dapat mengganggu warga lain karena bising," paparnya.

Ketua Panitia Festival Musik Pengantar Sahur, Reno Handoyo menjelaskan sebanyak 61 peserta turut serta dalam acara ini. Teknis penilaian dititik fokuskan pada kreativitas.

"Antusias masyarakat begitu tinggi banyak penonton yang hadir menyaksikan kegiatan ini. Tahun depan semoga bisa jauh lebih baik lagi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved