Haji 2023
Tukang Las di Jember Naik Haji 2023, Dimudahkan Rezeki Usai Daftar 12 Tahun Silam
Jika di televisi ada Tukang Bubur Naik Haji, maka di Jember ada tukang las naik haji
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
"Mana untuk beli mesin las, untuk uang rumah dan sebagian ditabungkan untuk daftar haji," katanya.
Dedy mengaku saat pertama mendaftarkan haji Tahun 2011 dulu, peralatan ssaha lasnya masih belum komplet. Pendapatannya pun juga terbilang kecil.
"Dulu pendapatannya sehari, cuma Rp 80 ribu, Rp 100 ribu. Kadang kalau sepi cuma Rp 20 ribu. Namanya juga wiraswasta, pendapatnya nggak menentu kan," katanya.
Namun, setelah melakukan pendaftaran haji di Kemenag Jember. Dia mengaku, jalan rezekinya seakan-akan dibuka lebar oleh Tuhan. Sehingga usaha bengkel lasnya bisa maju.
"Saya bisa beli alat-alat komplet dan bisa memperkerjakan orang lain di bengkel saya. Alhamdulillah, sejak tahun 2019 hingga sekarang pendapatnya bisa sampai Rp 20 juta per bulannya," katanya.
Kalau melihat perjalanan masa lalu hingga sekarang, Dedy mengaku tidak bisa mencerna secara akal hingga kini berangkat haji.
Baca juga: Dishub Kabupaten Probolinggo Tutup 3 Jalan Liar di Jalur Perlintasan Kereta Api Sebidang
"Saya gak ngira, tetapi ini memang Allah yang menakdirkan. Setelah daftar haji itu, kayaknya semuanya dimudahkan, usaha lancar. Sampai akhirnya sekarang dipanggil Allah ke tanah suci," katanya.
Sementara motivasi utama untuk mendaftar haji, Dedy mengaku karena sang ayah pernah niatan berangkat menunaikan rukun Islam nomor lima. Tetapi yang bersangkutan belum sampai mendaftar.
"Dari situ, saya akhirnya muncul niatan untuk daftar haji. Kayak ingin melanjutkan nadzarnya ayah saya gitu. Akhirnya saya daftar Tahun 2011, sekarang dijadwalkan berangkat tahun ini," ucapnya.
Dedy mengakui semua itu tergantung niatnya. Kalau memang keinginan untuk berangkat haji dilakukan dengan tulus Ikhlas, pasti akan dimudahkan oleh Tuhan yang Maha kuasa.
"Intinya kalau Allah sudah memanggil, Allah pasti akan menjamin dan memberikan kemudahan. Itu yang saya rasakan selama ini," imbuhnya.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Jember Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan berdasarkan latar belakang pekerjaan, para calon jemaah haji asal Jember, rata rata berasal dari kelompok yang pekerjannya terlihat 'tidak begitu menjanjikan'.
"Ada sekitar 25 persen itu dari petani, ada dari tukang las, penjual buah, sayur (mlijo). Artinya persoalan ekonomi, bukanlah suatu masalah bagi mereka," tambahnya.
Baca juga: Keberangkatan Gelombang Kedua, Jemaah Haji Diminta Kenakan Kain Ihram Sejak di Embarkasi
Namun yang terpenting, kata Sruji, niatan dan semangat untuk bisa berangkat di tahan suci ini. Akhirnya mereka mau menabung sedikit demi sedikit.
"Akhirnya mereka mau menabung dan mencicil. Sehingga sekarang bisa diberangkatkan," tukasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
| 166 Ribu Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air |
|
|---|
| Cerita Petugas Haji, Emil Salim: Harus Tetap Tegar Layani Jemaah di Saat Ibunda Meninggal Dunia |
|
|---|
| Menag Pastikan Pencarian Jemaah Haji Hilang Terus Dilakukan, Satu Jemaah Belum Ketemu |
|
|---|
| Daging 3.000 Kambing DAM Petugas dan Jemaah Haji Dikirim Ke Tanah Air |
|
|---|
| 60 Persen Jemaah Haji Indonesia Sudah Tiba di Tanah Air |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Tukang-Las-Naik-Haji.jpg)